Universitas Gadjah Mada telah merespon nilai-nilai utama yang sudah dirintis para pendirinya, namun hingga saat ini nilai-nilai tersebut belum dirumuskan. Apalagi disepakati hingga menjadi acuan bagi perencanaan kebijakan maupun strategi universitas.
“Secara parsial nilai-nilai utama itu sudah ada dan diserap namun belum dirumuskan secara formal,†ungkap Prof Dr Sahid Susanto dalam memaparkan hasil rumusan lokakarya Nilai-nilai Luhur UGM, Kamis (28/6), di ruang Majelis Guru Besar UGM.
Ikut hadir mendampingi, Ketua Majelis Guru Besar Prof Dr Ir Boma Wikantyoso, M.Sc, Sekretaris MGB Prof Dr Ir Endang Baliarti, S.U, Ketua Pelaksana Lokakarya Prof Hardjono Sastrohamidjojo, Tim perumus hasil lokakarya Prof Dr Ir Sahid Susanto, MS, Prof Dr Mohtar Mas’oed, MA dan Kepala Bidang Humas UGM Drs. Suryo Baskoro, MS.
Sahid menjelaskan bahwa hasil lokakarya merekomendasikan UGM sebagai Perguruan Tinggi BHMN harus membangun tata nilai yang memadukan antara nilai akademik dan nilai korporat guna merespon tantangan masa depan yang diwarnai nilai-nilai global yang menekankan ekonomi pasar tanpa harus meninggalkan jatidiri.
“Jatidiri yang berasal dari budaya, simbol, tradisi, dan sejarah berdirinya UGM digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan nilai-nilai kearifan masa depan,†tutur Sahid yang bertindak sebagai tim perumus hasil lokakarya.
Artinya, ujar Sahid kemudian, budaya UGM sebagai PT-BHMN dikembangkan ke arah budaya akademik didukung budaya korporat dengan kualitas kinerja sebagai acuan penyelenggaraan perguruan tinggi. “Sebagai respon terhadap perkembangan global, UGM harus bisa mengikuti kecenderungan pasar,†tegasnya.
Kecenderungan pasar, menurut Mohtar Mas’oed, jangan diartikan secara negatif. “Respon terhadap pasar sekadar untuk memadukan agar kerja perguruan tinggi dalam mencetak lulusan ada gunanya,†katanya.
Ia pun mengakui, mengikuti pasar merupakan tantangan terberat penyelenggaraan pendidikan saat ini.
Agar arah kebijakan dan strategi menjadi jelas, lanjut Mohtar, maka UGM memerlukan nilai-nilai utama. “Pada dasarnya nilai-nilai ini diperlukan guna membimbing ke arah sesuatu yang hendak dituju,†tandas Guru Besar Fisipol UGM ini. (Humas UGM)