• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Perlu Campur Tangan Atasi Pengangguran

Pemerintah Perlu Campur Tangan Atasi Pengangguran

  • 07 Agustus 2018, 10:17 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4373
Pemerintah Diminta Ikut Campur Tangan Atasi Pengangguran
Pemerintah Diminta Ikut Campur Tangan Atasi Pengangguran
Pemerintah Diminta Ikut Campur Tangan Atasi Pengangguran
Pemerintah Diminta Ikut Campur Tangan Atasi Pengangguran
Pemerintah Diminta Ikut Campur Tangan Atasi Pengangguran
Pemerintah Diminta Ikut Campur Tangan Atasi Pengangguran

Pengamat Sosial dari Erasmus University Rotterdam, Belanda, Prof. Dr. Ben White, menilai setiap pemerintah di seluruh dunia harus ikut campur tangan dalam mengatasi jumlah pemuda pengangguran yang terus meningkat karena adanya disrupsi ekonomi dan sempitnya akses lahan pertanian. “Pemerintah tidak bisa hanya menyerahkan semuanya ke pasar (kerja),” kata Ben White usai menjadi pembicara dalam konferensi internasional bertajuk Population and Social Policy in a Disrupted World di gedung University Club UGM, Senin (6/8). Acara diselenggarakan oleh PSKK UGM.

Ben menyebutkan jumlah tingkat pengangguran terbuka di kalangan pemuda jumlahnya mencapai dua hingga tiga kali lipat dibanding jumlah penduduk usia dewasa. Bahkan, pemuda yang bekerja di bawah garis kemiskinan jumlahnya lebih banyak pada kelompok orang dewasa. “Umumnya pengangguran paling banyak ada di desa dan lebih banyak kalangan perempuan,” katanya.   

Ia berpendapat saat ini di seluruh dunia ada kecenderungan gelar pendidikan tidak lagi menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Sebaliknya, mereka memiliki koneksi dan keterampilan dalam berkomunikasi dan berperilaku justru akan mendapat pekerjaan. “Banyak negara memiliki kelebihan pasokan lulusan tapi tidak mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.

Perubahan dahsyat dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan munculnya disrupsi teknologi menyebabkan makin berkurangnya jumlah kesempatan kerja. Selain itu, tidak banyak pemuda memilih bekerja sebagai petani karena tidak adanya lahan yang bisa digarap di desa.”Bukan tidak mau bertani, namun syaratnya harus ada tanah yang bisa digarap, biasanya mereka migrasi dulu, lalu pulang,” katanya.

Ben tidak secara detail memberikan solusi dalam mengatasi persoalan pengangguran tersebut, namun ia menilai pemerintah bisa mengadopsi kebijakan yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan Eropa yaitu pemerintah menyubsidi pemuda selama mereka belum mendapat pekerjaan atau memberikan mereka pekerjaan yang ada penghasilannya. “Memberikan mereka pekerjaan yang barangkali tidak menarik bagi investor, namun negara bisa melibatkan puluhan ribu pemuda terlibat atau pekerjaan mengurusi orang lanjut usia, banyak sekali sebenarnya yang bisa dilakukan oleh negara,” katanya.

Pengamat Kependudukan dari Fisipol UGM, Prof. Muhadjir Darwin, menilai ada anomali terkait korelasi pertumbuhan ekonomi, jumlah penganguran dan pertambahan penduduk. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya pertumbuhan penduduk bisa ditekan dan jumlah pengangguran bisa dikurangi. “Yang terjadi di Indonesia pertumbuhan ekonomi tinggi, pertumbuhan penduduk tidak bisa ditekan dan anak muda pengangguran juga tumbuh,” katanya.

Antropolog FIB UGM, Dr. Pande Made Kutanegara, mengatakan perubahan dalam  revolusi industri saat ini menyebabkan teori pembangunan yang selama ini dipakai menjadi semakin usang. Menurutnya, sudah saatnya para akademisi mencari teori pembangunan yang baru untuk menjawab persoalan riil di masyarakat. Negara juga harus berpikir keras merespons perubahan di bidang teknologi, persoalan sosial ekonomi dan membuat kebijakan untuk membuka ruang bagi generasi muda.”Pemerintah harus menyusun, memprediksi perkembangan situasi sosial dan ekonomi ke depan,”paparnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Prof. Catur Sugiyanto: Pemberian Jaminan Harga Beras Dorong Petani Adopsi Pupuk Organik

    Tuesday,01 March 2011 - 14:03
  • Diskusi Kontroversi Data Kemiskinan dan Pengangguran

    Friday,25 August 2006 - 12:13
  • Menaker: 12 Persen Pengangguran di Indonesia Didominasi Lulusan Sarjana dan Diploma

    Wednesday,22 February 2023 - 20:09
  • Pakar UGM : Pemerintah Perlu Antisipasi PHK Massal Akibat PPKM Darurat

    Wednesday,07 July 2021 - 6:32
  • Tiga Mahasiswa UGM Raih Predikat Penulis Esai Terbaik Tingkat Nasional

    Tuesday,27 December 2011 - 10:28

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual