Ujian hari pertama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di DIY hari ini Rabu (4/7/2007) berlangsung lancar. Menurut Ketua Pelaksana SPMB DIY, Mochammad Slamet, ujian SPMB yang berakhir jam 10.30 tersebut diikuti 14. 845 calon mahasiswa. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 13.215.Slamet menambahkan dari jumlah tersebut dengan perincian 5.568 jurusan IPA, 6.858 jurusan IPS dan 2.549 untuk IPC.
”Alhamdulillah hingga saat ini masih lancar. Tidak ada gangguan apa pun termasuk tentang joki pun saya belum mendengar mas,” kata Moch Slamet, di sela-sela kunjungan di Fakultas Teknik UNY, Rabu (4/7/2007).
Slamet menjelaskan bahwa untuk ujian SPMB di DIY menempati 48 lokasi terpusat di tiga perguruan tinggi yaitu UNY, UGM, dan UIN. Sementara itu dua diantaranya menggunakan gedung sekolah yaitu SMA Muhammadiyah 2 (Muha) serta SMK 6 Yogyakarta. Selain itu dalam ujian SPMB tadi juga terdapat beberapa penyandang cacat tunanetra dan tuna rungu.
“Untuk yang cacat tunanetra mengikuti ujian di Fakultas Dakwah UIN dan yang tunarungu di Fakultas Teknik UNY. Sedangkan ada pula dua calon mahasiswa yang menggunakan kursi roda karena mengalami kecelakaan,†tambahnya.
Di sisi lain Slamet menambahkan bahwa tahun ini diakuinya terjadi kenaikan jumlah peserta SPMB secara merata di tiga jurusan tersebut. Untuk bidang IPS naik 11%, IPA naik 17% dan terbanyak kenaikannya di bidang IPC yaitu 23%. Sedangkan untuk ujian hari kedua besok untuk bidang IPS dan IPC akan dilaksanakan pada siang hari, sedangkan untuk IPA pada pagi hari.
“Kenaikannya kita akui memang merata kok mas baik IPA, IPS dan IPC,†tegas Slamet
Dalam kunjungan ini turut serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UGM Dr Chairil Anwar, Direktur Akademik UGM Dr Budi Prasetyo Widyobroto DESS DEA dan beberapa staf UGM. Selain di Fakultas Teknik UNY, rombongan berkesempatan pula mengunjungi lokasi ujian di UIN. Ditempat ini dikunjungi seorang peserta tuna netra Heri Purwanto.
Sementara itu di UGM empat orang calon mahasiswa UGM mengalami kecelakaan. Mereka melaksanakan ujian di tempat berbeda. Seorang menjalani ujian di Fakultas Geografi, seorang di Fakultas Pertanian atas nama Wijaya Dwi Nugroho yang mengenakan alat Bantu krug. Dua lainnya di Fakultas Kedokteran Hewan atas nama Nang pranawa A dengan alat bantu krug dan Krishna Apriatmaja menjalani ujian dengan kursi roda di Fakultas Farmasi UGM. (Humas UGM).