
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan rangkaian acara HAKTEKNAS ke-23, salah satunya adalah pemberian Anugerah Iptek Inovasi yang salah satunya berupaya untuk menggelorakan inovasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seluruh lembaga, daerah dan masyarakat. HAKTEKNAS digelar di Pekanbaru, Riau, Jumat (10/8).
Salah satu Anugerah Iptek tahun 2018 yang diberikan adalah Anugerah Widya Kridha yang merupakan penghargaan untuk mengapresiasi prestasi lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat atas dukungannya dalam mendorong penguatan sistem inovasi.
“PT. Gama Multi Usaha Mandiri (Gama Multi) mendapatkan penghargaan Anugerah Widya Kridha 2018 karena Gama Multi merupakan role model dalam pengembangan usaha di perguruan tinggi yang telah berhasil melaksanakan skema hilirisasi hasil riset di berbagai bidang, memasarkannya ke masyarakat, menginkubasi beragam unit usaha dan kerja sama dengan mitra nasional dan internasional,”papar Indah Subadra, Corporate PR Gama multi Group, dalam keterangannya Sabtu (11/8).
Gama Multi adalah perusahaan holding dan investasi milik UGM yang bergerak di berbagai bidang industry. Hilirisasi yang telah dilakukan Gama Multi melalui anak-anak perusahaannya, imbuh Indah, antara lain berkonsentrasi pada bidang kesehatan, IT, agro, manufaktur rekayasa, energi dan inkubasi bisnis teknologi. Pada bidang kesehatan Gama Multi telah berhasil menghilirisasi produk Gama-CHA, INA-Shunt, NPC Strip, dan Gama Herbal dengan 5 varian produk yaitu Gama Diab, Gama Tensi, Gama Optima, Imuno Gama, serta KalkuGama.
Bidang Agro, Gama Multi menghilirisasi produk inovasi Gama Melon Hikapel. Sedangkan untuk bidang Manufaktur Rekayasa, hilirisasi yang berhasil dilakukan Gama Multi adalah produk Early Warning System (EWS), GT Smartcity Solution, Electronic Ticketing, dan E-Money Integration. Bidang selanjutnya, bidang energi Gama Multi telah menghilirisasikan produk inovasi EFB Pellet (Empty Fruit Bunch). Dan pada bidang inkubasi bisnis teknologi, Gama Multi mempunyai inkubator bisnis bagi startup atau perusahaan pemula berbasis teknologi yang ada di UGM dan daerah sekitarnya. Selain produk-produk yang telah dihilirisasikan tersebut, Gama Multi juga mempunyai beberapa produk inovasi yang sedang dihilirisasi, diantaranya Ceraspon, INA-Stent, Knock Down Impression, Vibraesthesia, CeraKlin dan SmartKliner, Cranial Reconstruction Scaffold, Durante, Gama Fresh, Gama Flue dan lain sebagainya.
Salah satu contoh hasil inovasi yang telah berhasil menjadi produk real adalah Gama-CHA, yang merupakan hasil penelitian Dosen Fakultas Kedokteran Gigi, drg. Ika Dewi Ana, Ph.D., sudah melewati uji laboratorium dan uji klinis, serta mendapatkan sertifikasi ijin produksi, ijin edar dan halal serta sudah dipasarkan di masyarakat luas oleh Kimia Farma.
“Pada 18 November 2016 silam Menkes RI juga memberikan penghargaan Karya Anak Bangsa bidang Farmasi dan Alkes kepada Gama Multi melalui anak perusahaannya, Swayasa Prakarsa, dikarenakan memiliki produk unggulan hasil riset dan terobosan Gama-CHA tersebut,”urainya.
Keberhasilan ini tentu sangat membanggakan, tidak hanya untuk PT Gama Multi Usaha Mandiri selaku holding company, tetapi juga menjadi kebanggaan bersama seluruh unit bisnis, anak perusahaan Gama Multi dan Universitas Gadjah Mada. Seperti diketahui, proses hilirisasi hasil riset dan inovasi merupakan proses yang panjang, sulit dan membutuhkan biaya besar. Penghargaan yang diperoleh ini menjadi penyemangat dan motivasi untuk mempertahankan prestasi dan terus mengawal hilirisasi riset di Universitas Gadjah Mada. (Humas UGM/Satria)