
Serangkaian gempa telah mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya. Guncangan gempa mencapai puncaknya pada Minggu (5/8).
Gempa yang terjadi dengan magnitudo 7 Skala Richter telah menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu (11/8) menyebut 392 orang meninggal dunia, 1.353 orang luka berat, dan 387.067 orang tersebar di berbagai lokasi pengungsian.
Sementara itu, dari sisi kerusakan terdapat 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, dan 6 jembatan rusak. Gempa ini juga mengakibatkan 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit musala rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
Fakultas Geografi UGM berkontribusi dalam rangka tanggap darurat di Lombok dengan membentuk Tim Task Force - Pendukung Data Spasial (TF-PDS) Fakultas Geografi UGM. Tim Task Force ini didukung oleh PUSPICS dan Departemen Sains Informasi Geografi (Dep. SaIG) yang beranggotakan dosen dan mahasiswa Fakultas Geografi UGM.
"Tujuan dari tim ini adalah menyebarluaskan informasi kebutuhan pengungsi dan tingkat kerusakan bangunan akibat gempa di Lombok," ujar Prof. Dr. rer.nat. Muh. Aris Marfa'i, M.Sc, Dekan Fakultas Geografi UGM, Senin (13/8).
Menurut Aris saat ini informasi kebutuhan pengungsi sangat diperlukan untuk penyaluran bantuan kepada pengungsi. Dengan adanya peta yang menunjukkan kebutuhan di tiap desa diharapkan penyaluran bantuan akan berjalan lebih efektif dan efisien.
"Informasi kerusakan bangunan dapat dimanfaatkan untuk tahap rekonstruksi. Sementara itu, penentuan prioritas pemulihan dapat dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi," katanya.
Untuk web map terkait kedua hal tersebut dapat dilihat pada tautan http://ugm.id/petabencanalombok2018a, http://ugm.id/PetaBencanaLombok2018, dan http://geoportal.puspics.ugm.ac.id. Sementara dalam melaksanakan tugasnya, Tim TF-PDS bekerja sama dengan berbagai pihak.
"Diantaranya dengan tim relawan DERU UGM untuk mengumpulkan data kebutuhan pengungsi di lapangan, UNITAR-UNOSAT (http://www.unitar.org/unosat/maps/IDN) untuk penyediaan citra Pleiades pasca bencana, dan GDACS Satellite Mapping Coordinate System (SMCS) untuk koordinasi pemetaan kerusakan bangunan (https://gdacs-smcs.unosat.org/events/92), serta DSSDI UGM sebagai penyedia Geoportal," terangnya.
Tim ini juga mewakili UGM berkontribusi dalam pemetaan kerusakan bangunan dari citra satelit pasca bencana gempa bumi di Lombok melalui International Disaster Charter (IDC) pada Activation ID: 580, dengan kontributor lainnya dari LAPAN, AIT, Copernicus, SERTIT, dan UNITAR-UNOSAT (https://disasterscharter.org/web/guest/activations/-/article/earthquake-in-indonesia-activation-580-). (Humas UGM/ Agung)