• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menlu: Pancasila Perekat Bangsa Yang Majemuk

Menlu: Pancasila Perekat Bangsa Yang Majemuk

  • 23 Agustus 2018, 13:02 WIB
  • Oleh: Ika
  • 1078
  • PDF Version
Menlu: Pancasila Perekat Bangsa Yang Majemuk

Pancasila merupakan salah satu aset penting bangsa yang tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi jiwa perekat bangsa yang sangat majemuk.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi, saat menjadi pembicara kunci dalam Kongres Pancasila X, Kamis (23/8) di Balai Senat UGM.

Retno menyebutkan bahwa Indonesia memiliki banyak aset yang patut dibanggakan. Mulai dari penduduk muslim terbesar dunia, negara demokrasi terbesar ke-3 dunia, dan kebhinekaan. Tidak kalah pentingnya adalah Pancasila menjadi aset sangat luar biasa.

“Pancasila merupakan aset bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Dengan aset ini kita gunakan untuk terus berkomitmen memperjuangkan semangat nasional dan berkontribusi pada dunia maka dunia akan mengapresiasi Indonesia,” urainya.

Menurutnya, Indonesia tidak akan berada dalam kondisi seperti saat ini tanpa adanya Pancasila. Diplomasi Indonesia juga tidak akan kokoh berdiri dengan tegak diantara bangsa di dunia tanpa Pancasila.

Oleh sebab itu, Retno berpesan pada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus merawat Pancasila.

“Pancasila ini menjaga bangsa dan menjauhkan dari konflik. Oleh karena itu, mari kita rawat Pancasila untuk Indonesia Jaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panita Kongres Pancasila X, Prof. Djagal Wiseso Marseno, dalam laporannya menjelaskan penyelenggaraan kongres Pancasila kali ini mengambil tema Pancasila, Ideologi Pemersatu Bangsa dan Dunia. Diselenggarakan atas keprihatinan terhadap posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa tengah menghadapi tantangan berat dari sisi internal dan eksternal.

Di sisi internal, kajian Lemhanas menunjukkan bahwa selama 7 tahun terakhir, sejak 2010 ketahanan nasional Indonesia dalam gatra ideologi berada dalam posisi kurang tangguh. Sementar di sisi eksternal memperlihatkan masuknya ideologi asing telah sampai di tingkat yang mengkhawatirkan.

Hal ini ditunjukkan dari hasil kajian di kalangan mahasiswa bahwa 23,5 % setuju dengan ISIS, 16,8% menyatakan tidak setuju Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, 17,8% menyatakan setuju dengan bentuk negara khilafah.

“Yang lebih mengejutkan adalah 23,4% mahasiswa siap berjihad untuk mendirikan negara khilafah,” ungkapnya.

Hal tersebut mendorong UGM untuk menggelar kongres Pancasila selama dua hari, 23-24 Agustus yang diharapkan bisa menghasilkan rumusan dan rekomendasi yang dapat memberikan masukan pada bangsa dan negara. Mengangkat  lima isu besar, yakni peran Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia, sisi universal Pancasila dalam perspektif bangsa-bangsa di dunia, keselarasan agama dengan nilai-nilai Pancasila, peran perguruan tinggi dalam pelembagaan dan pembudayaan Pancasila, serta Pancasila dan Generasi Muda.

Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Mahfud MD, Anhar Gonggong, pakar dari mancanegara, pakar nasional, rektor dan mantan rektor yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia, serta BEM UGM dan  tokoh generasi muda. (Humas UGM/Ika;foto:Firsto)

Berita Terkait

  • Menlu Retno Bangga Korea dan Palestina Bersatu di Asian Games 2018

    Thursday,23 August 2018 - 11:27
  • Penggunaan Bentuk Lambang Garuda Belum Seragam

    Thursday,09 February 2012 - 18:03
  • Diskusi Pakar: Perlu Penyegaran Pemahaman Baru dari Pancasila

    Friday,17 July 2009 - 11:56
  • PSP Terima Kunjungan Forum Kajian Pancasila dan Ketatanegraan Indonesia Kabupaten Semarang

    Monday,02 January 2012 - 11:03
  • Presiden Joko Widodo: Pancasila Bisa Menjadi Rujukan Dunia

    Saturday,22 July 2017 - 14:33

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak