• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ekosistem Unggul Penting untuk Konservasi Sumber Daya Alam

Ekosistem Unggul Penting untuk Konservasi Sumber Daya Alam

  • 23 Agustus 2018, 13:30 WIB
  • Oleh: Agung
  • 1545
  • PDF Version
Ekosistem Unggul berperan penting untuk Konservasi Sumberdaya Alam

Sinergi lintas sektor adalah prasyarat sine qua non (tidak boleh tidak ada) dalam memfungsikan hutan sebagai pengurang risiko bencana. Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai unit lanskap merupakan arena dinamika berbagai program dan kegiatan berbagai sektor.

Hanya saja, banyak program dan kegiatannya kontradiktif yaitu memiliki visi dan tujuan yang berlawanan, namun terimplementasikan dalam kegiatan yang saling menegasikan. Contoh paling faktual kontrakdiksi antara upaya pemulihan Daerah Tangkapan Air (DTA) sebuah DAS oleh sektor kehutanan dengan upaya peningkatan produksi pangan melalui ekstensifikasi (legal maupun ilegal) sektor pertanian.

"Jagungisasi di Gorontalo, misalnya, menyebabkan booming penanaman jagung, hingga merambah ke areal dengan topografi yang tidak layak untuk tanaman semusim. Akibatnya erosi dan sedimentasi yang luar biasa," ujar Dr. Ir. Ida Bagus Putera Parthama, M.Sc, Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Kementerian LHK, pada Seminar Nasional Membangun Hutan Sebagai Ekosistem Unggul Berbasis DAS: Jaminan Produksi, Pelestarian dan Kesejahteraan, di UC UGM, Kamis (23/8).

Fakta lain, rehabilitasi hutan di hulu Citarum, ketika tanaman rehabilitasi dipandang sebagai pengganggu oleh petani sayur-mayur yang menguasai hutan lindung sehingga sulit berhasil. Juga sederet panjang situasi serupa di berbagai tempat lain.

Untuk situasi seperti ini, kata Ida Bagus, kompromi antar sektor adalah prasyarat penentu keberhasilan menempatkan hutan sebagai pengurang risiko bencana. Koordinasi dengan PUPR menjadi amat penting, khususnya dalam upaya efektifitas sumberdaya (dana).

Dalam pemantapan peran ekosistem hutan, kata Ida Bagus, juga harus dikaitkan dengan peran strategisnya dalam pembangunan wilayah sehingga kemanfaatan holistiknya dirasakan banyak pihak, dan berujung pada dukungan terhadap upaya tersebut. Pendekatan lanskap berbasis DAS sesungguhnya mampu menempatkan peran ekosistem hutan tidak hanya untuk pengurangan risiko bencana, namun juga sebagai setting sosial ekonomi dan pembangunan wilayah.

"Kalkulasi Balai Pengelolaan DAS Bone Bolango di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di tahun 2016 menunjukkan hutan mampu menyimpan air lebih besar dari waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. Data tersebut melegitimasi rehabilitasi hutan sebagai program penting infrastruktur sumber daya air," katanya.

Seminar Nasional Membangun Hutan Sebagai Ekosistem Unggul Berbasis DAS: Jaminan Produksi, Pelestarian dan Kesejahteraan digelar dalam rangka purna tugas Prof. Dr. Ir. Djoko Marsono. Seminar nasional hasil kerja sama Fakultas Kehutanan UGM dan Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Kementerian LHK, ini menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Dr. Ir. Hilman Nugroho, M.P, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Ir. Wiratno, M.Sc, Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem dan Ir. Nazir Foead, M.Sc, Kepala Badan Restorasi Gambut.

Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Budiadi, S.Hut.,M.Agr.Sc., mengatakan ekosistem unggul merupakan salah satu buah pemikiran Prof. Djoko Marsono dalam bidang ekologi hutan. Buah pemikiran tersebut memilki peran penting dalam konservasi sumber daya alam di Indonesia.

"Pemikiran ekosistem unggul merupakan kritik atas berbagai praktik pengelolaan hutan yang banyak melakukan penyederhanaan atas kompleksitas dalam ekosistem hutan," katanya.

Menurut Budiadi, ekosistem unggul bukan hanya rekognisi terhadap kompleksitas, namun pengelolaan harus berbasiskan atas pemahaman ekosistem di setiap kawasan adalah unik, termasuk diantaranya berbasis DAS. Untuk itu, seminar diharapkan mampu menghasilkan penanjaman-penajaman terhadap kerangka implementasi dan penetapan kriteria serta indikator atas hutan sebagai ekosistem unggul dengan berbagai kompleksitasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Djoko Marsono dalam orasi purna tugasnya mengungkapkan dalam ekosistem unggul maka dapat dibangun ekosistem (hutan) dengan jenis (komoditi) yang dikembangkan berdasarkan kondisi fisiknya, berbasis ekosistem dan masyarakat bisa mendapat manfaat sebesar-besarnya, namun pelestarian hutan terjamin. Ekosistem pada prinsipnya bukan hanya struktur hutan yang mengikuti kaidah ekosistem, namun proses ekologis di dalamnya bisa berjalan kembali.

"Setiap komponen ekosistem dikembangkan untuk bisa menjalankan fungsinya termasuk diantaranya pohon, tumbuhan bawah, flora fauna dan lain-lain," ungkapnya.

Sayangnya, dewasa ini minat kajian peran satwa/fauna serta komponen lain terhadap ekosistem masih sangat rendah sehingga banyak ketimpangan dalam proses ekologis. Contoh nyata, di pertanian terjadi ledakan hama tertentu disebabkan rantai makanan dalam ekosistem tersebut terputus.

"Sudah saatnya disadari tidak ada komponen yang berdiri sendiri dalam setiap ekosistem. Oleh karena itu, masih sangat terbuka peluang untuk mengembangkannya. Demikian juga mindset hasil hutan adalah tangible benefit perlu segera diubah secara proporsional melalui kajian valuasi ekonomi yang akurat," imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)
 

Berita Terkait

  • Bisnis Konservasi Mulai Dilirik

    Tuesday,17 September 2013 - 16:48
  • Hutan Konservasi Masih Menghadapi Masalah

    Tuesday,10 October 2017 - 13:04
  • Pemerintah Diminta Serius Menangani Kerusakan Terumbu Karang di Raja Ampat

    Friday,24 March 2017 - 13:22
  • Mahasiswa UGM Raih Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

    Monday,15 August 2016 - 15:14
  • Ekosistem Baik Memiliki Kemampuan Pulih Lebih Cepat

    Tuesday,28 September 2010 - 10:09

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak