• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Indonesia Kehilangan 75% Keanekaragaman Sumber Daya Genetik Tanaman Pertanian

Indonesia Kehilangan 75% Keanekaragaman Sumber Daya Genetik Tanaman Pertanian

  • 23 Agustus 2018, 14:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6304
  • PDF Version
Indonesia Kehilangan 75% Keanekaragaman Sumber Daya Genetik Tanaman Pertanian

Kekayaan sumber daya genetik tanaman pertanian Indonesia terus berkurang akibat minimnya upaya konservasi genetik. Bahkan, pemanfaatan yang begitu berlebihan pada jenis varietas tanaman tertentu menyebabkan keanekaragaman sumber daya genetik tanaman yang lain menjadi hilang dan berkurang hingga 75 persen. Oleh karena itu, diperlukan upaya pemuliaan tanaman dan penyelamatan keanekaragaman genetik pertanian melalui bank genetik serta menggalakkan menanam ragam varietas tanaman lokal di kalangan petani. Hal itu mengemuka dalam Workshop Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Ballroom Eastparc Hotel, Kamis (23/8).

Workshop yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM ini menghadirkan beberapa orang pembicara diantaranya peneliti  Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Dr. Mastur, Anggota Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (Peripi) sekaligus dosen IPB, Prof. Dr Muhammad Syukur, S.P Msi, dan Direktur Riset dan Pengembangan PT East West Seed Indonesia, Ir. Asep Harpenas dan peneliti pemuliaan tanaman dari Fakultas Pertanian UGM sekaligus kepala Kepala PIAT UGM, Dr. Ir. Taryono, M.Sc.

Muhammad Syukur mengatakan saat ini sumber daya genetik pertanian yang hilang mencapai 75 persen karena minimnya upaya konservasi dan pemanfaatan satu atau dua varietas yang sama secara berlebihan menyebabkan beberapa varietas lokal menjadi hilang. “Varietas lokal yang tidak dimanfaatkan maka akan hilang. Seharusnya petani di Indonesia tidak menanam tanaman dengan varietas yang sama,” kata Syukur.

Dosen IPB ini menuturkan jumlah persentase plasma nutfah yang ada di Indonesia mencapai 17 persen dari total kekayaan genetik tumbuhan yang ada di dunia. “Ada 3.256 spesies tanaman, terbanyak tanaman obat yang belum dieksplorasi,” kata Syukur.

Namun demikian, imbuhnya, minimnya upaya pemuliaan tanaman menyebabkan kekayaan sumber daya genetik tersebut semakin berkurang. Apalagi jumlah peneliti pemuliaan tanaman yang ada hanya sekitar 1.500 orang. Jumlah tersebut tidak mencukupi untuk usaha mengonversi sumber daya genetik tanaman pangan pertanian. Menurutnya, perlu ada peningkatan kuantitas dan kualitas para pemulia tanaman. “Perlu ada upaya peningkatan kapasitas, dana dan fasilitas,” ungkapnya.

Untuk bisa menghasilkan jenis tanaman varietas baru diperlukan proses tahapan pemuliaan tanaman yang begitu panjang dari mulai pengoleksian genetik, seleksi, hibridasi hingga pelepasan varietas. “Setidaknya diperlukan 5-10 tahun untuk bisa menghasilkan varitas baru,” katanya.

Menurutnya, usaha pemuliaan tanaman pertanian sangat penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan yang akan melanda kawasan Asia pada 2015 akibat pertambahan jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian. Ia mengatakan IPB setidaknya sudah melakukan usaha pemuliaan tanaman dengan mengoleksi sebanyak 316 varietas cabai bahkan beberapa varietas sudah dilepas. “Koleksi cabai IPB ada 316 genotipe,” katanya.

Direktur Riset dan Pengembangan PT East West Seed Indonesia, Ir. Asep Harpenas, mengatakan diperlukan bank genetik untuk mengonversi sumber daya genetik tanaman pertanian yang ada di Indonesia. Menurutnya, bank genetik ini bisa menjadi tempat bagi peneliti dan pemulia tanaman untuk bertukar informasi dan sumber daya genetik. “Fungsinya tidak hanya menyimpan yang sudah ada, namun juga memfasilitasi pemulia tanaman saling bertukar sumber daya genetik sehinga bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan,” paparnya.

Kepala PIAT UGM, Dr. Ir. Taryono, M.Sc., mengatakan PIAT UGM segera mendirikan Bank Genetik sayuran untuk mendukung kedaulatan pangan Indonesia. Pendirian bank genetik sayuran ini dikarenakan jenis sayuran varietas lokal telah tergantikan oleh varietas unggul baru atau tergeser ke daerah marginal yang susah dijangkau sebagai akibat pertanian intensif yang makin pesat. “Varietas lokal ini diperlukan dalam perakitan kultivar unggul masa depan sehingga diperlukan langkah penyelamatan salah satunya dengan pembentukan bank genetik sayuran,” katanya.

Pengelolaan sumber daya genetik ini dilaksanakan melalui kerja sama antar lembaga dalam bentuk konsorsium agar sumber daya genetik tersebut dapat diakses secara luas. Kelak, kata Taryono, bank genetik ini dapat memfasilitasi permintaan dan pertukaran sumber daya genetik sayuran untuk kepentingan masyarakat global. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Genetik Warna Beras Padi

    Wednesday,10 December 2014 - 13:25
  • Budidaya Perikanan Harus Sesuai Konsep Pembangunan Berkelanjutan

    Wednesday,16 November 2011 - 16:00
  • UGM Petakan Keanekaragaman Mikroorganisme di Jawa dan Taiwan

    Friday,26 April 2019 - 14:20
  • Harus Dilaksanakan, Pelestarian Plasma Nutfah Ternak Lokal Indonesia

    Friday,16 December 2011 - 16:49
  • Wamenkes Beri Perhatian Pengembangan Keanekaragaman Hayati di Indonesia

    Friday,20 September 2013 - 13:28

Rilis Berita

  • Kominfo Dorong Anak Muda Kuasai Teknologi Digital 19 May 2022
    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate, mengundang anak muda yang me
    Gusti
  • UGM Manfaatkan Lahan Tidur di Klaten Untuk Pengembangan Padi Unggul 18 May 2022
    Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klat
    Gusti
  • Tim Catur UGM Raih Prestasi di GACC ke-25 di University of Malaya 18 May 2022
    Tim Catur UGM berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam kejuaraan 25th Grand Asian Che
    Agung
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual