• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0

Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0

  • 27 Agustus 2018, 12:12 WIB
  • Oleh: Satria
  • 18833
Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0
Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0
Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0
Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0
Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0
Sektor Pertanian dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM menyelenggarakan Seminar Hasil-hasil Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Ke-VII pada 25-26 Agustus kemarin. Tema yang diangkat kali ini adalah ‘Peran Sumber Daya Pembangunan Pertanian Berkelanjutan’. Acara ini terbagi menjadi dua sesi, yakni pemaparan materi oleh pembicara utama dan presentasi makalah hasil penelitian secara pararel di kelas-kelas.

Pada pemaparan materi yang diselenggarakan hari Minggu pagi (25/8) di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM, pembicara menjelaskan tentang pertanian dalam era Revolusi Industri (RI) 4.0.

Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., sebagai keynote speaker, menerangkan kemungkinan pertanian menjadi sektor yang paling terpengaruh distrupsi di era RI 4.0. Ia mengungkapkan bahwa hampir setengah dari petani di dunia kehilangan pekerjaanya karena RI 4.0 ini.

“Hal itu terjadi bukan karena produksi pertanian tidak lagi dibutuhkan, melainkan tenaga mereka telah digantikan,” tuturnya.

Tuntutan dari era saat ini, menurut Pratikno, adalah kecepatan dan kreatifitas. Faktor-faktor seperti lahan, tenaga kerja, dan kekayaan hayati tidak lagi menjadi yang utama. “Digitalisasi, bioteknologi, dan efektivitas proses menjadi kunci dari revolusi agrikultur dalam era ini,” ujarnya.

Akan tetapi, Pratikno menuturkan bahwa revolusi agrikultur tadi terjadi dominan di benua Eropa. Menurutnya, faktor yang mendorong hal itu adalah bencana demografi, yakni jumlah penduduk dengan usia produktif lebih sedikit dibanding penduduk usia non-produktif.

Sebaliknya, ia menuturkan bahwa Indonesia mengalami bonus demografi. Oleh karena itu, revolusi tadi belum terlalu dirasakan di Indonesia. “Pertanian tradisional masih banyak ditemui di berbagai wilayah Indonesia,” sebutnya.

Pratikno kemudian merumuskan bahwa permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah akses menuju teknologi dan bahan yang berkualitas. “Teknologi sudah ada di Indonesia, tapi para petani di daerah tidak memiliki akses ke sana,” ungkapnya.

Hal itu terjadi, jelas Pratikno, akibat kondisi sosio ekonomi masyarakat Indonesia yang plural. Ia mengungkapkan bahwa ketimpangan kelas sosial di Indonesia terlampau tinggi. “Makanya, isunya disini bukan lagi availability, melainkan accessability,” tegasnya.

Pratikno menerangkan bahwa sesuatu yang diperlukan Indonesia adalah mendorong petani lokal agar lebih mandiri untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian menunjuk para peserta di auditorium ketika menyebutkan siapa yang berperan dalam mensosialisasikan hal itu.

“Tugas Fakultas Pertanian adalah menjadi garda depan yang menerima dan memproses dampak RI 4.0, sekaligus nantinya berperan untuk mendistribusikannya kepada para petani di daerah-daerah,” tutupnya. (Humas UGM/Hakam)

 

Berita Terkait

  • Teknologi Informasi Spasial Permudah Kegiatan Pertanian

    Tuesday,03 September 2019 - 13:34
  • Tantangan Buruh di Era Revolusi Industri 4.0

    Tuesday,30 April 2019 - 11:53
  • KAGAMA DKI Gelar Temu Kangen

    Tuesday,06 October 2015 - 8:14
  • Kemajuan Teknologi Dorong Pergeseran di Bidang Industri Energi

    Wednesday,13 September 2017 - 14:30
  • Perguruan Tinggi Diharapkan Cetak SDM Berdaya Saing

    Thursday,06 December 2018 - 15:48

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria
  • UGM Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Menuju WBK dan WBBM 27 January 2023
    UGM melakukan kegiatan sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkungan kampus, Jumat (27/1)
    Ika
  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual