Yogya, KU
Universitas Gadjah Mada dan Departemen Pertahanan (Dephan) Republik Indonesia, sepakat melakukan kerjasama dalam hal pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mendukung pertahanan Negara. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, Ph.d dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan RI Prof. Ir Lilik Hendrajaya, M.Sc, Ph.D.
Ruang lingkup kerjasama meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan penelitian, pengkajian, pengembangan, dan perekayasaan. Selain itu, dilakukan pula pertukaran informasi dan data ilmiah serta penyelenggaraan pertemuan ilmiah dan pembentukan tim kerja antar kedua belah pihak. Sedangkan bentuk konkrit kejasama yang dilakukan, diantaranya melalui pertukaran tenaga ahli dan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan.
Sudjarwadi menyambut baik atas terselenggaranya kerjasama ini, karena melalui kerjasama ini kata Sudjarwadi, akan memberikan manfaat lebih bagi dosen UGM yang sudah melakukan penelitian di berbagai pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia, sehingga nantinya mereka mampu memberikan kontribusi dan solusi besar bagi bangsa Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa UGM memiliki sebagian pemimpin masa depan yang kini sedang mengikuti proses pembelajaran. Sudjarwadi pun menawarkan konsep pendidikan yang ia sebut dengan Taman Mini Intelektual Muda Nusantara. “Program ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa Indonesia nantinya,†ujar Sudjarwadi, Senin (16/7) di ruang Sidang Pimpinan UGM.
Menurut Sudjarwadi, program ini nantinya diharapkan mampu mempraktekkan pendidikan secara baik melalui proses kaderisasi dengan memberi berbagai materi yang didapat dari berbagai hasil penelitian.
“Melalui kegiatan hal yang kecil-kecil seperti ini, jika disambung menyambung akan menjadi sesuatu yang besar,†tutur Sudajarwadi.
Sudjarwadi menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan begitu penting dalam membangun pertahanan dan ketahanan negara. “Saya masih ingat saat masih di sekolah dasar dulu, kepala sekolah saya bercerita kalau ikan-ikan teri yang bentuknya kecil-kecil di laut itu, jika sudah kumpul bersama bisa membentuk segumpalan gunung, sehingga bisa mengkaramkan kapal yang lewat,â€
“Jika kita semua bersatu, maka kita bisa mengkaramkan berbagai ancaman dari luar yang ingin menghancurkan Indonesia,†sambungnya.
Prof. Ir Lilik Hendrajaya, M.Sc, Ph.D mengungkapkan bahwa saat ini Dephan sedang menggalakkan konsep pertahanan semesta sebagai pertahanan militer dan non militer untuk mengembangkan pertahanan total untuk menjadi bagian dari tanggung jawab bersama.
“Kami perlu mensosialisasikan konsep ini dan mencari mitra dari komponen masyarakat untuk menjabarkan makna tersebut (pertahanan semesta), sehingga masalah mempertahankan NKRI merupakan tanggung jawab bersama,†ujar salah satu anggota Majelis Wali Amant UGM periode 2007-2012 ini.
Menurutnya, Indonesia berpotensi untuk tercerai berai, karena merupakan Negara kepulauan. Oleh karena itu, selat pemisah kedua belah pulau semestinya menjadi selat penghubung.
“Kita tidak ingin secara militer dan non militer kita dijajah, karenanya Dephan dan perguruan tingggi secara bersama membangun konsep pertahanan yang dapat diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan serta dalam nuansa kehidupan,†jelasnya. (Humas UGM) .