
Upaya meningkatkan literasi kesehatan terus digaungkan guna menjadi momentum peningkatan kebiasaan hidup sehat bagi sivitas akademika UGM. Salah satunya dengan menggelar seminar bertajuk Healthy Lifestyle for Healthy Staffs and Students oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.
Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., Sp.OG(K)., mengatakan sehat merupakan karunia terbesar. Orang tidak sehat tentu tidak bisa datang dalam sebuah acara atau orang tidak sehat tentu tidak bisa bekerja.
“Artinya sehat menjadi hal dasar yang perlu diperhatikan bersama. Jadi, jangan sampai itu menjadi hal paling akhir, baru setelah sakit mengatakan itu sebagai sesuatu hal yang paling penting,” katanya di Auditorium FKKMK UGM, Selasa (29/8).
Ova Emilia mengatakan konsep health promoting university sudah ada semenjak dua dekade lalu dan di UGM muncul pada akhir tahun 1990-an. Kemudian di tahun 2008, Kampus UGM mulai mempromosikan program anti rokok sebagai salah satu upaya health promoting university.
Health promoting university ini telah diikuti banyak universitas yang memiliki program mengutamakan hidup sehat di kampus. Akan sangat ironis bila dalam sebuah kampus sebagai tempat berkumpulnya para mahasiswa, lulusan yang berpendidikan atau profesornya hebat-hebat, namun sakit-sakitan.
“Kondisi seperti itu tentu menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, universitas menjadi tempat strategis untuk membina hidup sehat karena mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen-dosennya adalah leader-leader di tengah masyarakat untuk membiasakan hidup sehat,” katanya.
Untuk mendukung kampus sehat UGM telah memberikan fasilitas kepada sivitas akademikanya untuk melakukan aktivitas fisik dengan lebih baik diantaranya penyediaan sepeda yang dapat dipergunakan di kampus secara gratis. Demikian juga pembuatan jalur-jalur khusus pesepeda di lingkungan UGM.
“UGM juga menyediakan fasilitas general check up secara rutin setahun sekali untuk dosen dan tenaga kependidikan agar bisa mengetahui secara dini tentang status kesehatannya dan meningkatkan kewaspadaan agar tetap sehat dan terus berupaya hidup sehat,” katanya.
Dalam upaya mewujudkan hidup sehat di kampus ini juga dilakukan deklarasi Health Promoting University oleh Dekan FKKMK UGM dan diikuti wakil dekan serta perwakilan unit-unit di lingkungan UGM.
Dr. Supriyati, M.Sos., M.Kes, ketua panitia Health Promoting University, menambahkan UGM sesungguhnya telah melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan pola hidup sehat. Dimulai pada tahun 2008 dengan keluarnya SK Rektor UGM sebagai Kampus Bebas Asap Rokok.
Selain itu, juga didukung dengan menyediakan fasilitas bersepeda dan fasilitas-fasilitas lain seperti senam bersama. Harapannya dengan itu semua akan menjadi budaya sehat bagi sivitas akademika UGM.
“Seminar dan deklarasi health promoting university diharapkan tidak hanya berhenti disini, namun justru setelah ini kita akan lebih membudayakan perilaku hidup sehat,” katanya.
Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D sebagai salah satu nara sumber seminar mengungkapkan sehat itu merupakan kondisi sejahtera (well being) fisik, mental/jiwa dan sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan. Sehat itu merupakan kondisi bisa bersekolah, bekerja, berkegiatan sosial sehari-hari dengan tidak ada keluhan sakit.
“Selain itu, juga merasa senang dan bahagia serta siap untuk bekerja sama dengan orang lain atau mengikuti kegiatan sosial,” katanya.
Dengan demikian, universitas sehat atau health university merupakan sebuah pendekatan kesehatan secara holistik/ komprehensif pada setting universitas. Health university adalah upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat. (Humas UGM/ Agung; foto: Dian)