• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Padi Hibrida Terbukti Lebih Rentan Hama

Padi Hibrida Terbukti Lebih Rentan Hama

  • 20 Juli 2007, 15:40 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4391

Yogya, KU

Penelitian yang dilakukan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menunjukan padi hibrida jauh lebih rentan terhadap serangan sejumlah penyakit dibanding bibit lokal. Selain itu, jenis padi ini juga lebih boros terhadap pupuk dan air.

Penelitian terhadap bibit hibrida dan lokal ini dilakukan Fakultas Pertanian UGM dengan menggunakan lahan seluas 1.800 meter persegi di Desa Boto Kenceng, Kecamatan Banguntapan, Bantul, DIY. “Secara detil hitung-hitungan dari dua jenis padi ini memang belum kita dapat informasikan karena baru Sabtu (21/7) ini akan kita panen,” kata Andi Trisyono, salah satu anggota tim peneliti dari Fakultas Pertanian UGM kepada wartawan, Jumat (20/7) di ruang Fortakgama.

Namun berdasarkan kondisi yang tampak, menurut Andi hibrida memang lebih rentan terhadap sejumlah penyakit khususnya penggerek batang dan pelepah busuk. Hal ini disebabkan karena batang hibrida yang jauh lebih besar. Jenis penggerek batang yang menyerang adalah jenis Merah Jambu yang sebenarnya biasa menyerang batang jagung yang besar. “Tetapi kali ini menyerang padi hibrida yang kita tanam,” jelasnya.

Sementara itu untuk kebutuhan pupuk juga air untuk jenis hibrida dibutuhkan lebih banyak. Namun sejauh ini belum didapat angka pasti perbedaan kebutuhan air dan pupuk ini. “Yang jelas hibrida sejak penyemaian benih sudah mulai dipupuk sehingga pasti lebih banyak butuh pupuk,” kata Irfan Prijambada, salah satu anggota tim peneliti dari fakultas pertanian UGM ini.

Irfan khawatir, dengan penggunaan pupuk yang berlebihan ini mengakibatkan pemborosan unsur hara tanah. Untuk itu pihaknya nanti juga akan melakukan penelitian khusus terhadap unsur hara ini setelah panen. “Kita akan bandingkan kondisi tanah sebelum dan sesudah panen,” katanya.

Penelitian ini sendiri, lanjut Andi dilakukan untuk membandingkan secara benar penggunaan hibrida dan non-hibrida. Penelitian dilakukan dengan menanam padi hibrida dan lokal jenis IR64 di lokasi yang berdekatan. Untuk jenis lokal sendiri dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara yang biasa digunakan petani dan cara khusus yang dikembangkan Fakultas Pertanian UGM.

“Sehingga nanti kita akan tahu apakah sebenarnya jika bibit lokal diolah dengan benar bisa meningkatkan produksi atau tidak. Jika lokal produksinya bisa ditingkatkan berarti sebenarnya hibrida bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi pertanian kita,” kata Andi. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Hasil Analisis Ekonomi, Padi Hibrida Jauh Lebih Berisiko

    Tuesday,11 September 2007 - 8:35
  • Hasil Panen Padi Hibrida meningkat 14 Persen

    Tuesday,24 July 2007 - 13:26
  • 50 Hektar Padi di Klaten Alami Puso Akibat Serangan Hama Wereng

    Thursday,23 June 2011 - 19:23
  • Wereng Batang Padi Coklat Ditakutkan Kembali Merebak

    Friday,01 October 2010 - 13:05
  • UGM Sukses Kembangkan Gama Jagung

    Thursday,08 November 2012 - 15:15

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual