• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM, Perhutani dan Pemkab Pekalongan Bangun Ekosistem Ekonomi Rural

UGM, Perhutani dan Pemkab Pekalongan Bangun Ekosistem Ekonomi Rural

  • 07 September 2018, 11:44 WIB
  • Oleh: Agung
  • 2481
UGM, Perhutani dan Pemkab Pekalongan Bangun  Ekosistem Ekonomi Rural

Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Perum Perhutani, dalam hal ini Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pekalongan Timur membangun ekosistem ekonomi rural di wilayah Desa Gunungsurat, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Selasa (4/9/2018). Adapun ekosistem ekonomi rural yang dimaksud tersebut berupa penyerahan pengelolaan areal dari perhutani ke petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan membentuk Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR).

Penyerahan pengelolaan lahan kepada petani dengan membentuk BUMR ini merupakan yang pertama kali di Indonesia. Dengan upaya semacam ini diharapkan petani memiliki daya tawar dalam menentukan harga jual produknya.

Bupati Pekalongan, H. Asip Kholbihi, SH., M.Si., mengatakan di wilayah Kabupaten Pekalongan ada 29 ribu hektare lahan perhutani yang bisa dimanfaatkan. Meski begitu sebanyak 3 ribu hektare diantaranya tidak boleh dikelola karena termasuk dalam wilayah hutan lindung.

"Jadi, hanya 26 ribu hektare saja yang bisa dimanfaatkan oleh petani," katanya.

Menurut bupati, luasan lahan hutan tersebut berada di wilayah Kecamatan Lebakbarang, Paninggaran dan Petungkriyono. Lahan-lahan tersebut agar bisa dikelola untuk kesejahteraan petani.

"Kegiatan penyerahan lahan untuk bisa dikelola oleh para petani ini merupakan yang pertama di Indonesia. Untuk percontohan terlebih dahulu akan kami serahkan lahan seluas 1.000 hektare," katanya.

Bupati Asip Kholbihi menambahkan BUMR yang ingin dibentuk ini merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan hasilnya dinikmati langsung oleh petani. Dengan demikian, BUMR perkebunan dan hutan ini akan menjadi satu-satunya di Indonesia dan bakal menjadi rujukan daerah lain.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc., memberikan apresiasi kepada kerja sama tripartit antara Kabupaten Pekalongan, PT Pagilaran mewakili dari UGM, dan Perum Perhutani. Dengan kerja sama ini akan menyejahterakan petani di sekitar hutan.

”Untuk menyinergikan kegiatan ini, BUMR dibagun dari kelembagaan di masyarakat desa. Ada 27 LMDH berbasis penguatan ekonomi masyarakat. LMDH tersebut nanti membangun koperasi, dari beberapa koperasi mendirikan BUMR, bekerja sama dengan PT Pagilaran,” kata Bambang.

Dalam mewujudkan pendirian BUMR ini pemerintah memberikan dukungan dari sisi budi daya. Direktorat Jenderal Perkebunan memberikan bantuan untuk petani berupa sarana produksi teh, sedangkan Dirjen Industri Agro memfasilitasi pembangunan pabrik, dan teknologinya dibantu UGM melalui PT Pagilaran.

Direktur Utama PT Pagilaran, Dr. Ir. Rahmat Gunadi, M.Si., mengatakan kerja sama yang digagas tiga pihak yakni pemkab, Perhutani dan UGM, merupakan wujud pengelolaan hutan dengan melibatkan masyarakat yaitu dengan bentuk pendirian BUMR.

”Beberapa saat yang lalu, Bupati Pekalongan mengundang kami untuk kerja sama yang sudah dituangkan dalam MoU yang telah dilaksanakan Pemkab Pekalongan dengan Perum Perhutani yang diwakili administratur KPH Pekalongan. Kemudian pada saat itu kita menawarkan sebuah konsep kerja sama dan tetap melibatkan masyarakat yang mengelola hutan,” kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan pada pelaksanaan BUMR, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) akan membentuk organisasi bisnis. Dengan mengelola lahan seluas 1.000- 2.000 hektare maka omzet dari BUMR tersebut diharapkan dapat mencapai 150 miliar rupiah.

”Ini beda dengan plasma di Kaliboja, petani jual kepada PT. Pagilaran. Kalau BUMR petani punya pabrik sendiri dan diolah sendiri, dan manfaat dibagi bersama sesuai jumlah kepemilikan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., menambahkan dengan kerja sama ini maka UGM sebagai universitas kerakyatan memiliki kontribusi lebih banyak baik di bidang pertanian, skema perkebunan inti rakyat, penelitian-penelitian dan riset. Belum lagi yang turun langsung bekerja sama dengan para petani yang menjadikan UGM tahu persis bagaimana kondisi pertanian, bagaimana masalah-masalah pertanian khususnya teh dan lain-lain tanaman.

"Dengan difasilitasi perhutani ini UGM akan lebih berkontribusi dan mampu mewujudkan jati dirinya sebagai universitas kerakyatan," imbuhnya.

Dalam kegiatan Kick of pendirian BUMR di Desa Gunungsurat, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan ini juga dilakukan penyerahan pohon teh kepada petani. Selain itu, dilakukan pula penanaman aneka tanaman pohon oleh sejumlah pejabat dan masyarakat. (Humas UGM/ Agung)


Berita Terkait

  • Kreativitas dan Inovasi Berkontribusi Mempertahankan Tradisi Batik Pekalongan

    Tuesday,12 January 2016 - 14:25
  • Perhutani Gandeng UGM Kelola 2,4 Juta Hektare Hutan di Pulau Jawa

    Tuesday,06 April 2021 - 15:56
  • UGM dan Perum Perhutani Panen Raya Padi Gogo

    Tuesday,05 March 2013 - 9:21
  • Penelitian Pengembangan Ekonomi Lokal di Ekosistem Lahan Basah Gambut dan Mangrove

    Monday,12 September 2022 - 9:36
  • Meminimalisasi Deforestasi, Sistem Perencanaan Sumber Daya Hutan Perlu Diubah

    Monday,30 January 2012 - 13:11

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual