Dalam rangka menyemarakkan Reuni Akbar Resimen Mahasiswa Batalyon 1 Universitas Gadjah Mada 2005, yang mengambil tema “Membangun Kebersamaan mengabdi pada Indonesiaâ€, dan juga mempringati Dies Natalis UGM ke-56, Satuan Resimen Mahasiswa UGM menyelenggarakan Seminar Strategi Pertahanan Nasional dengan tema “Revitalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Strategi Pertahanan Negaraâ€.
Kegiatan yang akan diselengarakan pada Sabtu-Minggu, 17-18 Desember di Gedung Magister Administrasi Publik tersebut akan menghadirkan Menteri Pertahanan RI Prof. Dr. Juwono Sudharsono sebagai pembicara kunci. Sedangkan sebagai narasumber yaitu: Prof. Dr. Sofian Effendi (Rektor UGM), Letjen. Endang Swarya (Wakasad), Prof. Muladi, S.H (Gurbernur Lemhanas), Prof. Dr. Yahya Muhaimin (Pengamat Pertahanan), dan M. Najib. A., MA (Peneliti/ Staf PSKP) UGM.
Menurut La Ode Muh. Untung, SIP selaku Ketua Pelaksana Harian Panitia Reuni Akbar, acara reuni tersebut akan diawali dengan Musyawarah Nasional Alumni Menwa UGM, yang bertujuan untuk membentuk badan alumni dan memilih pengurusnya serta menetapkan program kerja alumni tersebut.
Kata La Ode, memasuki Indonesia baru di era transisi demokrasi ini, alumni Yon-1 terpanggil untuk semakin menguatkan tekad, mamantapkan langkah berkontribusi pada perubahan Indonesia menuju masa depan Indoensia yang lebih baik. Dalam rangka mewujudkan impian tersebut, alumni Yon-1 perlu menyatukan barisan kembali dalam wadah organisasi Alumni Yon-1 UGM. Pemanggilan Menwa kepada segenap alumni didasarkan pada bagaimana kebesaran dan kebanggaan yang tengah diraih itu dilembagakan. “Adalah cita-cita Yon-1 untuk mengabdi kepada bangsa Indonesia, membangun Indonesia. Cinta tanah air adalah nilai dasar yang selalu ditanamkan saat-saat bergiat di Yon-1 dan terus dibawa sampai ke dunia professional masing-masing oleh ‘macan bunderan’ “, ujar La Ode.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Nasional Mohammad Edris juga menambahkan, bahwa kedua kegiatan tersebut merupakan langkah awal dari sebuah gagasan besar dari Menwa UGM dan alumninya untuk memberikan sumbang pikiran dalam pembangunan bangsa terutama dalam pembangunan sumber daya manusianya. Karena salah satu kunci utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia dari keterpurukan adalah pembangunan sumber daya manusia. “Oleh karena itu kualitas intelektualisme yang dibarengi denga kualiats mental yang tangguh dan diramu rasa cinta tanah air yang mendalam merupakan paduan yang mumpuni yang diharapkan bisa menbawa bangsa Indonesia keluar dai keterpurukan dan menuju kejayaanâ€, tegas Edris. (Humas UGM)