
Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, menggandeng Universitas Gadjah Mada dalam pengembangan potensi daerah sektor pariwisata, perikanan dan pertanian. Hal itu mengemuka dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Kabupaten Banggai Kepulauan dan Universitas Gadjah Mada yang dilakukan oleh Plt. Sekda Banggai Kepulauan, Rusli Moidady, S.T., M.T., dengan Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., di ruang sidang Dewan Guru Besar, Gedung Pusat UGM, Rabu (26/9).
Rusli Moidady menyampaikan apresiasi kepada UGM yang selama ini telah banyak memberikan perhatian melalui pengiriman mahasiswa KKN di kabupatan yang berada di bagian timur pulau Sulawesi tersebut. “Perhatian UGM selama ini merupakan anugerah yang sangat luar biasa di daerah kami yang berada di bagian timur dari seberang Sulawesi ini,” katanya.
Sebagai daerah kepulauan, kata Rusli, Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan daerah yang dimekarkan pada tahun 1999 dengan jumlah penduduk saat ini mencapai 116 ribu jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. “Berada di daerah pesisir, mayoritas mata pencaharian bidang pertanian, perikanan dan perkebunan,” katanya.
Ia menyebutkan beberapa komoditas unggulan daerah tersebut adalah kopra, umbi-umbian, jambu mete, cengkih, dan coklat. Meski luas daerahnya berupa laut, namun sektor perikanan dan pariwisata belum dikembangkan secara optimal. “Pulau kami sebagian besar terbentuk dari batuan karst, sekitar 90 persen. Memang dengan batuan karst punya keterbatasan pengembangan infrastruktur, pertanian dan perkebunan. Ke depan kami berharap bisa lebih mampu mengembangkannya lagi dengan dukungan dan hasil kerja sama ini,” katanya.
Selain bidang pengembangan potensi sumber daya alam, Rusli mengatakan pihaknya berkeinginan untuk meningkatkan kualitas SDM lokal dari Kabupaten Banggai Kepulauan. Salah satunya pengiriman calon mahasiswa yang berkesempatan kuliah di kampus UGM. ”Mungkin ada peluang bagi daerah untuk mendapat akses masuk ke UGM,” kata Rusli yang menyebutkan tenaga dokter di tempatnya masih sangat minim berjumlah 16 orang dengan dokter tenaga kontrak atau dokter PTT .
Danang Sri Hadmoko mengatakan melalui penandatanganan nota kesepahaman ini akan banyak hal yang bisa dikerjasamakan lebih lanjut dalam rangka mendukung pembangunan di daerah Indonesia Bagian Timur, “UGM fokus di daerah 3T (daerah terdepan, terluar, dan tertinggal), apalagi di daerah Indonesia bagian timur,” katanya.
Ia mengharapkan kerja sama yang sudah terjalin lewat pengiriman mahasiswa KKN PPM masih terus berlanjut dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal. Danang menambahkan Banggai Kepuluan yang memiliki cakupan wilayah laut cukup luas nantinya bisa dikembangkan potensi sektor perikanan melalui pengembangan nilai tambah produk olahan hasil ikan. “Kita harapkan nantinya produk dari masyarakat pesisir ini bisa terserap oleh pasar sebagai produk unggulan dari Banggai Kepulauan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)