FISIPOL UGM kembali menyelenggarakan FISIPRUN pada Jumat (12/10) sore lalu. Kegiatan kali ini diselenggarakan untuk menjadi ruang pengumpulan donasi yang nantinya diserahkan kepada korban gempa di Palu, Donggala, dan Sigi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu rangkaian Dies Natalis FISIPOL yang ke-62.
Dian Fatmawati, Sekretaris FISIPOL UGM, menyatakan bahwa FISIPRUN kali ini merupakan salah satu wujud nyata respons fakultas terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia. “Banyak mahasiswa serta staf yang mendorong untuk mengadakan donasi, oleh karenanya acara ini terselenggara,” ungkapnya.
Berdasarkan Dian, tiap peserta diwajibkan membayar uang pendaftaran. Mahasiswa dikenakan biaya Rp10.000 dan dosen serta karyawan dikenakan biaya Rp30.000. Uang pendaftaran inilah yang nantinya akan disumbangkan ke korban gempa.
Dian menyatakan biaya pendaftaran tersebut adalah minimal. Jika ada peserta yang ingin memberi lebih maka diperbolehkan. “Sejauh ini sudah 330 orang yang mendaftar, dan dana yang terkumpul sudah mencapai Rp100 juta,” tuturnya.
Penyaluran dana, lanjut Dian, diserahkan kepada tim Disaster Response Unit UGM yang terjun langsung ke lokasi bencana. “Bantuan ini bisa dibilang tidak seberapa dibanding penderitaan korban, namun saya harap bisa meringankan sedikit penderitaan mereka,” harapnya.
Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., selaku Dekan FISIPOL UGM menyatakan alasan kenapa FISIPRUN dipilih sebagai media pengumpulan donasi ini. Menurutnya, lari adalah salah satu kegiatan yang bisa dijadikan sarana refleksi penderitaan korban gempa.
“Ketika berlari kita akan merasa lelah, nafas berat, dan membuat kita berpikir untuk menyerah atau melanjutkannya. Hal itu juga yang dirasakan para korban, walau hanya menyentuh bagian yang sangat kecilnya saja,” tuturnya.
Erwan berharap kegiatan ini bisa lebih meningkatkan rasa empati dan menanamkan gaya hidup sehat kepada sivitas akademika FISIPOL khususnya, dan UGM pada umumnya. Lalu, untuk korban gempa, ia berharap donasi yang terkumpul bisa membantu meringankan penderitaan mereka. “Semoga berkah”, tutupnya singkat. (Humas UGM/Hakam;foto: Firsto)