• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • E-Farmasi, Pelayanan Obat di Era Digital

E-Farmasi, Pelayanan Obat di Era Digital

  • 22 Oktober 2018, 12:13 WIB
  • Oleh: Agung
  • 12849
E-Farmasi, Pelayanan Obat di Era Digital

Kepala Sub Direktorat Manajemen dan Klinik Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, Dina Sintia Pamela, S.Si., M.Farm., Apt., mengatakan pelayanan obat dengan menggunakan e-farmasi adalah sebuah kebutuhan. Hal ini perlu dilakukan mengingat sedemikian cepat kemajuan di bidang informasi dan teknologi.

Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian agar obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan dan alat kesehatan mendapat jaminan  keamanan dan mutunya selama proses pengantaran. Pengantaran obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan dan alat kesehatan ini merupakan tanggung jawab apoteker.

 “Mestinya dalam pengantaran ini disertai informasi yang jelas secara tertulis," ujarnya, di Hotel Mercure, Yogyakarta, Minggu (21/10) pada Seminar Nasional dengan tema “Strategi Pelayanan Kefarmasian berbasis Elektronik di Era Digital”.

Dina Sintia Pamela menuturkan pada era pelayanan e-farmasi nantinya apoteker harus memastikan informasi obat yang disampaikan sudah diterima dan dimengerti oleh pasien. Sementara pengantaran dalam keadaan tertutup serta harus menjamin kerahasiaan pasien.

Seminar Nasional dengan tema “Strategi Pelayanan Kefarmasian berbasis Elektronik di Era Digital” diselenggarakan Pharmacious BEM KM Fakultas Farmasi UGM. Tema ini diangkat karena pelayanan kefarmasian telah meluaskan fokusnya dari drug oriented berkembang menjadi patient oriented.

Nada Nisrina, penanggung jawab acara Pharmacious 2018, mengatakan dengan tema tersebut diharapkan dapat menciptakan pelayanan yang komprehensif kepada pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Tentu diperlukan inovasi-inovasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi di era digital ini. Salah satunya rancangan E-Farmasi. Di sini yang masih dibutuhkan langkah sosialisasi untuk mengenalkan mekanisme penerapan sistem E-Farmasi yang masih dianggap baru bagi masyarakat dan para apoteker," ucap Nada.

Nada menyatakan masalah yang dihadapi saat ini adalah belum diterapkannya peraturan yang mengatur tentang mekanisme dan pelaksanaan E-Farmasi. Hal tersebut menjadikan masyarakat masih terus bertanya-tanya terkait terobosan soal ini.

“Kementerian Kesehatan sebagai lembaga yang berwenang mestinya dapat menjelaskan terkait rancangan regulasi pelayanan kefarmasian berbasis elektronik di era digital ini,"ungkapnya.

Roy Himawan, S.Farm.,Apt., MKM selaku Wakil Sekretaris Jenderal IAI menambahkan seorang apoteker dituntut  berinteraksi dengan dokter, dokter gigi, ahli gizi, perawat dan lain-lain di bidang kesehatan. Mereka diharapkan secara bersama-sama dapat merumuskan kebijakan di bidang kesehatan.

“Peran apoteker terhadap obat dituntut dapat menjaga kualitas. Seperti diketahui, kualitas obat tersebut sama, seperti di saat obat keluar dari pabrik. Yang harus disosialisasikan obat itu tidak seperti baju, buku, pensil dan lain-lain. Obat harus diberikan sentuhan manusia," imbuhnya. (Humas UGM/ Agung).

 

Berita Terkait

  • Wamenkes: Ketergantungan Bahan Baku Obat Masih Tinggi

    Wednesday,26 December 2012 - 8:02
  • Farmasi Klinis Terbukti Efektif Tingkatkan Hasil Terapi pada Pasien

    Thursday,25 February 2010 - 16:15
  • BPJS Kesehatan Pengaruhi Industri Farmasi secara Signifikan

    Monday,18 January 2016 - 10:05
  • Di Indonesia, Kebanyakan Pelayanan Obat Tidak Lewat Apoteker

    Tuesday,23 February 2010 - 11:50
  • Fakultas Farmasi Gelar Pameran Produk Obat Herbal

    Monday,02 August 2010 - 9:46

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual