Tim Mahasiswa UGM berhasil meraih juara satu dalam ajang Geoscience Competition 2018 yang diadakan oleh Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran pada 18-20 Oktober 2018 di Bandung. Geoscience Competition adalah salah satu rangkaian dari Olimpiade Geologi Indonesia (OGI). Geoscience Competition merupakan suatu lomba yang terdiri dari tes tertulis mengenai pemahaman basic geology dan analisis terhadap studi kasus dari bidang geologi teknik, hidrogeologi, dan geologi panas bumi.
Delegasi UGM yang diwakili oleh Aya Shika V. Bangun (Teknik Geologi 2015), Ichsan Ramadhan (Teknik Geologi 2015), dan Agung Rizki Perdana (Teknik Geologi 2015) berhasil mengharumkan nama UGM dalam kompetisi berskala nasional yang turut serta diikuti oleh berbagai perguruan tinggi Indonesia. “Kami bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Ini pengalaman yang berharga dan kami berharap dapat membagikan ilmu yang kami dapat ke teman-teman dan delegasi lomba di tahun-tahun mendatang,” kata Agung Rizki Perdana dalam rilis yang dikirim Selasa (30/10).
Salah satu anggota tim yang lain, Ichsan Ramadhan, menjelaskan bahwa tim delegasi UGM telah mempersiapkan diri sejak dua bulan sebelum perlombaan. “Persiapan dilakukan dengan belajar bersama dan berkonsultasi dengan senior serta dosen di kampus. Performa ini juga didukung oleh adanya kerja sama tim yang baik,” ujarnya.
Aya Shika, anggota tim yang lain, menceritakan lomba ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, dilaksanakan tes tertulis dan studi kasus geologi teknik – hidrogeologi. “Untuk tes tertulis, masing-masing tim diberikan soal seputar pengetahuan geologi dasar dan geologi Indonesia,” katanya.
Selanjutnya, setiap tim diberikan studi kasus mengenai permasalahan di bidang geologi teknik – hidrogeologi yang harus diselesaikan dalam waktu 360 menit. “Di hari kedua, tim disajikan soal studi kasus mengenai analisis dan prospeksi lapangan panas bumi yang harus diselesaikan dalam waktu 210 menit,” tuturnya.
Lomba ini ditutup dengan sesi ujian lisan oleh 6 orang praktisi dan akademisi dari masing-masing bidang studi kasus selama 45 menit. Di sesi ini, para juri mengulas jawaban studi kasus peserta dan menguji pemahaman peserta mengenai studi kasus terkait. “Selama pelaksanaan lomba, peserta dikarantina dan tidak diperbolehkan untuk mengakses informasi apapun dari internet dan media elektronik,” kenangnya.
Dalam kompetisi ini, katanya, masing-masing tim peserta harus mengidentifikasi masalah, mengintegrasikan geologi dan disiplin ilmu lain, serta menghasilkan solusi yang paling tepat dan efisien dalam waktu yang terbatas. (Humas UGM/Gusti Grehenson)