Arsiparis UGM, Herman Setyawan, memperoleh penghargaan Arsiparis Berprestasi dalam ajang Anugerah Diktendik Berprestasi 2018 yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Senin (29/10) lalu.
“Penghargaan ini menjadi pemberi semangat yang mendorong saya untuk melakukan lebih banyak lagi di waktu ke depan,” tutur Herman.
Prestasi ini diperoleh Herman setelah melalui tahapan seleksi di tingkat universitas serta 2 tahapan seleksi oleh Kemenristekdikti, yaitu seleksi berkas serta seleksi final yang melibatkan tes kognitif, presentasi, serta leaderless group discussion (LGD).
“Dimulai dari pengumuman di bulan Juli hingga September, itu adalah periode mengunggah berkas dan video profil. Dari situ diambil sepuluh besar untuk seleksi tahapan kedua pada 28-29 Oktober kemarin,” terang Herman.
Alumni program studi D3 Kearsipan UGM ini telah 13 tahun bekerja sebagai seorang arsiparis di Kantor Arsip UGM. Dalam waktu yang tidak sebentar ini, ia telah melakukan berbagai inovasi untuk memublikasikan berbagai hal menarik dari kumpulan arsip UGM kepada berbagai kalangan, khususnya pada generasi muda.
“Saya mengambil beberapa peristiwa bersejarah beserta kisahnya kemudian dikemas dalam bentuk poster, jadi orang yang ingin mengetahui sejarah UGM tidak harus membaca buku yang tebal-tebal,” ungkapnya.
Inovasi yang ia kerjakan membawanya meraih beberapa penghargaan sebelum ini. Pada tahun 2010 silam, ia meraih penghargaan serupa dari Kementerian Pendidikan Nasional dan meraih gelar juara kedua arsiparis teladan. Tahun lalu, ia juga menerima penghargaan arsiparis terbaik tingkat UGM.
Usai menerima sederet penghargaan, ia mengaku masih memiliki mimpi untuk menampilkan khazanah arsip melalui sebuah film dokumenter serta buku yang mampu menyajikan kisah-kisah menarik yang penting untuk terus diingat.
“Misalnya kita melihat KKN di zaman dulu itu bisa membuat gebrakan yang besar, sangat bagus jika mahasiswa bisa mendengar kisah-kisah ini dan menginspirasi mereka untuk berbuat lebih banyak bagi masyarakat,” terang Herman.
Acara tahunan ini merupakan yang ke-15 kali diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang telah berdedikasi melaksanakan Tridarma pendidikan tinggi.
Dalam ajang penganugerahan tahunan ini, terdapat tujuh penghargaan yang diberikan. Dua penghargaan diberikan kepada dosen, yakni dosen bidang sains dan teknologi (saintek). Sedangkan lima penghargaan lainnya dianugerahkan kepada tenaga kependidikan, meliputi pranata laboratoriun pendidikan, pustakawan, arsiparis, pengelola keuangan, dan administrasi akademik berprestasi. (Humas UGM/Gloria)