• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penyelenggaraan JKN Masih Hadapi Sejumlah Masalah

Penyelenggaraan JKN Masih Hadapi Sejumlah Masalah

  • 08 November 2018, 09:24 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10769
Penyelenggaraan JKN Masih Hadapi Sejumlah Masalah

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional yang menginjak tahun ke-5 masih memiliki  berbagai permasalahan dalam pelayanan kesehatan, tata kelola, maupun pembentukan kebijakan. Sementara itu, BPJS Kesehatan meski memberi manfaat kepada ratusan juta masyarakat Indonesia secara keseluruhan, namun berdasar hasil penelitian sementara terhadap 8 sasaran peta menuju JKN dapat dinyatakan belum tercapai semuanya.

Bahkan, BPJS Kesehatan hingga kini mengalami defisit anggaran lebih dari Rp10 triliun. Jika dihitung dari tahun-tahun sebelumnya, tunggakan BPJS Kesehatan mencapai Rp16 triliun dan saat ini sudah dibayar oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp4,9 triliun.

Prof. dr. Laksono Trisnantoro., M.Sc., Ph.D, Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, menuturkan defisit keuangan yang mendera Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sesungguhnya tidak hanya disebabkan peserta mandiri yang menunggak iuran. Hasil penelitian menunjukkan karena tidak tepatnya sasaran Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta sosialisasi yang salah juga turut menjadi andil penyebab membengkaknya angka defisit keuangan BPJS.

"Sumber defisit paling banyak dari kelompok mandiri atau PBPU [Peserta Bukan Penerima Upah]. Ini kelompok yang paling bermasalah," katanya dalam jumpa pers Forum Nasional VIII Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) di FK-KMK UGM, Rabu (7/11).

Trisnantoro menyebut sebanyak 46 persen peserta mandiri tidak teratur membayar premi sehingga membuat anggaran BPJS Kesehatan minus. Premi yang dibayarkan dengan manfaat yang diperoleh peserta yang tidak seimbang juga turut andil dalam permasalahan ini. Premi PBPU kelas 1 hanya Rp80.000 sementara fasilitas yang diperoleh cukup besar.

Dr. dr. Deni Sunjaya, DES dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran menambahkan faktor tunggakan peserta mandiri sebenarnya bukan satu-satunya faktor yang menjadi biang kerok defisit keuangan BPJS. Menurutnya, setelah dilakukan penelitian kondisi pelaksanaan program JKN di 13 kabupaten/kota di Jawa Barat maka ditemukan pendataan atau pemetaan peserta tidak tepat.

"PBI yang dulu didaftar sebagai peserta JKN oleh Kemensos [Kementerian Sosial], ternyata di lapangan banyak yang seharusnya PBPU [peserta mandiri]. Ada PBPU yang juga sudah meninggal," katanya.

Deni menjelaskan sosialisasi BPJS Kesehatan selama ini juga masih kurang tepat dan lebih patut disebut diseminasi informasi, bukan sosialisasi. Sosialisasi yang tepat, menurutnya, bisa membuat orang patuh membayar.

Diakuinya, untuk mengubah perilaku masyarakat Indonesia tidak mudah karena banyak peserta mandiri yang membayar premi hanya di saat sakit. Mereka tidak paham jika membayar premi bisa membuat program ini terus berkelanjutan.

"Perilaku saat masih menjadi peserta Askes terbawa sampai sekarang," katanya.

Kendati sudah ada standar pelaksanaan program BPJS Kesehatan secara nasional, Deni berharap berbagai inovasi di daerah perlu untuk mendapat perhatikan. Pegawai BPJS Kesehatan di tingkat daerah harus mampu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencari terobosan yang tepat untuk peserta BPJS Kesehatan di daerahnya masing-masing.

Shita Listyadewi dari FKKMK UGM berharap penyelenggaraan Forum Nasional ke VIII Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia dapat memberikan masukan untuk pengambilan kebijakan masa depan JKN. Forum ini diharapkan pula berdampak adanya kerja sama antara pengambil  kebijakan di tingkat pusat dan daerah dengan para analis kebijakan di tingkat perguruan tinggi. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Sistem Pemilu Serentak Hadapi Banyak Kendala Fisik dan Teknis

    Friday,26 April 2019 - 16:48
  • PKMK UGM Desak Revisi UU BPJS dan SJSN

    Monday,29 March 2021 - 16:11
  • Penyelenggaraan JKN Masih Hadapi Sejumlah Masalah

    Thursday,08 November 2018 - 9:24
  • PENERJUNAN MAHASISWA KKN UGM PEDULI BENCANA DI KOTA YOGYAKARTA

    Thursday,08 June 2006 - 10:14
  • Perlu Adaptasi Manajemen Pencoblosan untuk Pilkada di Masa Pandemi

    Tuesday,03 November 2020 - 16:25

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual