• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender

Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender

  • 09 November 2018, 13:10 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2322
  • PDF Version
Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender
Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender
Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender
Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender
Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender
Menteri Yohana Dorong Kampus Responsif Gender

Menteri Pemberdayaan Perempuan  dan Perlindungan Anak RI, Prof. Yohanna Susana Yembise, mengatakan satu dari tiga perempuan usia 15-64 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual. Bahkan, 1 dari 10 perempuan pernah mengalaminya dalam 12 bulan terakhir. Oleh karena itu, untuk menurunkan angka kekerasan fisik dan seksual ini, kementeriannya berencana melaksanakan program untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Program kita, akhiri kekerasan terhadap perempuan, akhiri perdagangan manusia saat perempuan dan anak jadi korban, dan akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan,” kata Menteri Yohanna saat memberikan kuliah umum di ruang Auditorium Merapi Fakultas Geografi UGM, Jumat (9/11).

Dalam penyampaian kuliah umum yang diselenggarakan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Fakultas Geografi yang bertajuk Gender Equality Dalam Era Digital Innovation di Indonesia ini, Menteri Yohanna mengatakan untuk menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak ini pihaknya menggandeng warga kampus untuk berkomitmen menjadi kampus yang responsif gender agar ramah terhadap perempuan dan anak. “Harus kita dorong agar universitas responsif gender,” kata Yohanna. 

Menurutnya, program yang sama sudah dilakukan di 10 ribu sekolah di Indonesia yang sudah melaksanakan program sekolah responsif gender. “Kami akan meluncurkan beberapa universitas untuk responsif gender, tidak ada lagi kejahatan dan kekerasan perempuan dan anak,” katanya.

Soal kekerasan  pada anak, kata Menteri, kuncinya ada pada keluarga. Menurutnya, orang tua harus responsif untuk melindungi anaknya jangan sampai melakukan perbuatan dan perilaku yang menyimpang. “Jangan sampai melakukan hal yang salah dalam kehidupan mereka, seperti kebiasaan mengisap lem aibon atau zat adiktif lainnya, apalagi mengonsumsi air rebusan pembalut,” ujarnya.

Selain soal kekerasan pada perempuan dan anak, Menteri Yohanna juga menyoroti angka partisipasi kerja perempuan yang mengalami penurunan. Ia menyebutkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan saat ini sebesar 48,87 % dibanding laki-laki yang mencapai 82,71 persen. Menurutnya, ada kecenderungan perempuan setelah lulus pendidikan memilih bekerja di sektor domestik. Padahal, pemerintah menargetkan pada 2030, angka kesetaraan gender yaitu rasio perempuan dan laki-laki adalah sama. “Setelah lulus perempuan banyak lari ke domestik. Yang saya sayangkan, biaya yang keluar selama pendidikan apabila semua masuk ke domestik. Tantangan saya membawa 126 juta perempuan Indonesia ke program planet 50:50 pada tahun 2030,” katanya.

Untuk mendukung kesetaraan gender melalui program planet 50:50 itu, pihaknya akan menggandeng universitas untuk mendorong alumninya yang perempuan bekerja di sektor publik. “Saya akan cari universitas mana yang sampai 50:50 atau provinsi mana yang sampai 50:50,” katanya.

Ia menjelaskan perempuan berpotensi untuk memberikan kontribusi pada sektor perekonomian. Selama ini, kontribusi perempuan pada ekonomi baru sebesar 35,53 persen. Padahal, apabila tingkat partisipasi angkatan kera perempuan dinaikkan menjadi 64 persen seperti Thailand maka akan terdapat 20 juta angkatan kerja semi-skilled dan skilled baru.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno M.Agr., mengatakan salah satu persoalan demografi di Indonesia adalah soal kualitas sumber daya manusia termasuk dalam hal ini kelompok perempuan yang dinilai belum begitu dominan dalam pembangunan. Menurutnya, di negara maju atau setidaknya di Pakistan, misalnya, peranan wanita begitu dominan. “Peraih nobel Muhammad Yunus mendekati wanita mendorong pembangunan pedesaan, ketika wanita diberi investasi modal maka  akan digunakan untuk modal usaha,” katanya. 

Djagal berpendapat bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia saat ini harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan bangsa. “Jangan sampai mereka yang usia produktif tidak bekerja, menganggur dan putus asa,” katanya.(Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Menteri PPPA Meresmikan Woman in River Edupark di Kampung Code

    Sunday,11 June 2017 - 5:32
  • Menteri PPPA Dorong Daerah Bangun Fasilitas Ramah Perempuan dan Anak

    Sunday,15 October 2017 - 6:20
  • PSW UGM Gelar Seminar Nasional “Kepemimpinan Berperspektif Gender"

    Monday,15 June 2009 - 8:36
  • Dibutuhkan Kebijakan Pemerintah yang Responsif Gender

    Friday,23 November 2007 - 11:45
  • Srikandi Sungai Papua Barat Resmi Diluncurkan

    Friday,29 September 2017 - 16:31

Rilis Berita

  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung
  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria
  • Pakar UGM Bicara Soal Banjir Rob Semarang 24 May 2022
    Peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah penahan air
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual