• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu

UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu

  • 13 November 2018, 15:08 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3412
UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu
UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu
UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu
UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu
UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu
UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu

Batik biasanya ditorehkan di atas kain, namun kita bisa menemukannya pada media kayu. Provinsi DIY memiliki dua desa wisata penghasil kerajinan batik kayu yakni desa wisata Krebet, Pajangan, Bantul dan Desa Wisata Bobung, Gunung Kidul. Kedua desa ini dikenal sebagai penghasil produk kerajinan tangan batik dari bahan kayu. Meski dari usaha kerajinan ini memberikan dampak perekonomian masyarakat setempat, namun produksi kerajinan batik kayu ini masih mengandalkan permintaan pasar yang berlaku musiman untuk diekspor atau dijual di dalam negeri.

Isu lingkungan menjadi tantangan bagi usaha kerajinan batik kayu ini di masa mendatang. Pasalnya, penggunaan pewarna batik dan limbah kerajinan kayu batik mengandung bahan kimia sehingga perlu untuk diatasi agar isu lingkungan tidak menjadi hambatan dalam memperluas jangkauan produk tersebut di luar negeri.

Dosen Fakultas Geografi UGM, Dr. Dyah Widiyastuti, menyampaikan terkait limbah pengolahan batik kayu ini memang belum terjadi kerusakan lingkungan yang disebabkan dari buangan  limbah kerajinan tersebut. Oleh karana itu, proses pewarnaan batik kayu yang mengandung bahan kimia berbahaya perlu dikelola melalui unit pengolahan limbah. “Sementara ini kedua desa ini belum memiliki unit pengolahan limbah baik limbah cair maupun padat,” kata Dyah dalam diskusi soal pengembangan pariwisata batik kayu di Pusat Studi Pariwisata UGM, Senin (12/11).

Ia menerangkan desa wisata batik kayu di Krebet Bantul dan Bobung, Gunungkidul, merupakan jenis wisata minat khusus. Apabila dikelola dengan baik proses pengolahan limbahnya bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan. “Wisatawan perlu diedukasi bahwa limbah batik kayu ramah lingkungan dan potensi menjadi daya tarik wisata,” katanya.

Dalam penelitiannya soal pencermaran limbah kerajinan batik kayu ini, belum ditemukan dampak lingkungan yang ditimbulkan di sekitar lokasi pembuangan limbah yang menurutnya masih jauh dari sungai dan sumur. “Tim peneliti hanya mengambil sampel berupa tanah yang ada di sekitar area produksi,” ujarnya.

Mukhlison, S.Hut., M.Sc., anggota tim peneliti lainnya dari Fakultas Kehutanan, mengakui isu lingkungan kemungkinan bisa menjadi hambatan dalam pemasaran produk ini. Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencemaran lingkungan dari limbah yang dihasilkan pihaknya melakukan penelitian sampel buangan limbah dan mendorong pendirian unit pengolahan limbah di dua desa tersebut. “Harapan kita aktivitas pengolahan limbah ini bisa menjadi antraksi wisata,” katanya.

Dari hasil uji sampel yang diteliti, Mukhlison menyebutkan ada 16 parameter zat limbah yang diukur, namun ada lima zat yang dianggap melebihi batas baku mutu yang berasal dari limbah cair, yakni zat COD (chemical oxygen demand), amonia, BOD (biologixal oxygen demand), total dissolved solids, da total suspended solids. Namun begitu, katanya, limbah ini umumnya terurai dalam tanah.

Dalam penelitian identifikasi profil pengrajin batik kayu ini, Dyah menuturkan para pengrajin batik kayu ini rata-rata laki-laki. Di Desa Krebet sekitar 88 persen laki-laki dan 11 persen sisanya adalah perempuan. Sementara di Desa Bobung sekitar 63 persen laki-laki  dan 37 persen adalah perempuan. Usia pengrajian rata-rata 20-55 tahun. Keahlian dalam usaha membuat kerajinan batik didapat dari pengalaman kerja atau belajar dari rekan kerjanya. “Umumnya banyak dikerjakan sendiri, hampir semua memiliki keterampilan yang sama,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson; foto: yogyatrip.com) 

Berita Terkait

  • PSPD UGM Adakan Kursus Tentang Industri Kuliner dan Kerajinan

    Friday,26 April 2013 - 7:27
  • Penyerap Limbah Logam Berat Dari Cangkang Telur Inovasi Mahasiswa UGM

    Monday,16 July 2018 - 16:04
  • Raih Doktor Usai Meneliti Industri Kerajinan Serat Alam DIY

    Saturday,25 February 2012 - 12:38
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng

    Tuesday,24 July 2018 - 14:04
  • Peneliti UGM Kembangkan Alat Pengolah Limbah Batik

    Tuesday,04 February 2020 - 14:55

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual