
UGM melepas Tim Gadjah Mada Marine and Naval Technology Research Activiy (Gamantaray) yang akan berpartisipasi dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2018 pada Senin (12/11) di Balairung UGM. Perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenrisetdikti) ini rencananya akan berlangsung pada 17-18 November mendatang di Madura.
Tim ini nantinya akan berlomba dalam tiga kategori, yakni Autonomus Surface Vehicle, Electric Remote Control, dan Fuel Engine. Oleh karena itu, tiga jenis kapal juga telah disiapkan oleh tim Gamantaray.
Paul Dewa Satria, ketua tim Gamantaray, menyebutkan bahwa persiapan tim sudah lebih dari 90%. Ia menyatakan bahwa perlombaan ini adalah tujuan utama tim Gamantaray selama ini. Tujuannya adalah untuk mengembalikan trofi juara umum KKCTBN kembali ke UGM. “Terakhir UGM ikut serta pada tahun 2016, dan kala itu mendapat juara umum. Tahun ini kami ingin merebutnya kembali,” tegasnya.
Perjalanan Gamantaray untuk bisa menembus babak final KKCTBN 2018 tidaklah mudah. Suharyadi, Direktur Kemahasiswaan UGM, mengungkapkan bahwa tim ini sempat dinyatakan tidak lolos oleh panitia. “Tidak ada alasan kenapa Gamantaray dicoret kala itu,” tuturnya.
Suharyadi menceritakan bahwa tim yang dinyatakan tidak lolos bukan hanya UGM. Beberapa tim dari universitas lain juga mengalami hal serupa, padahal dari segi persyaratan penilaian sudah memenuhi aturan. Sebaliknya, ia menyebut bahwa tim yang lolos justru tidak memenuhi beberapa aturan yang ditetapkan panitia.
Oleh karena itu, UGM bersama beberapa universitas lain meminta penilaian ulang dari panitia. Akhirnya, setelah penilaian ulang selesai, Gamantaray dinyatakan lolos untuk mengikuti babak final KKCTBN 2018.
Isnan Nur Rifai, S.Si., M.Eng., selaku dosen pembimbing menyatakan dukungannya terhadap tim ini. Ia menyebutkan bahwa keberagaman dari tim inilah yang membuatnya percaya bahwa tim ini akan terus melangkah.
“Mayoritas anggota Gamantaray memang berasal dari tiga fakultas dari bidang saintek kuat, yakni MIPA, Teknik, dan Vokasi. Namun, terdapat pula anggota yang berasal dari FIB dan FEB,” ungkapnya.
Isnan meminta restu dan doa kepada seluruh sivitas UGM agar tim ini dimudahkan langkahnya selama perlombaan. Ia berharap bahwa tim ini nantinya akan membawa pulang trofi juara umum KKCTBN 2018.
Acara sore itu ditutup dengan peresmian yang dilakukan oleh Suharyadi sebagai perwakilan dari Rektorat UGM. “Satu kalimat yang saya harap ketika Gamantaray nanti pulang, ‘Pak kami menang’,” pungkasnya yang ia lanjutkan dengan memotong pita sebagai tanda peresmian. (Humas UGM/Hakam)