• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Anak Muda Diajak Geluti Industri Kreatif

Anak Muda Diajak Geluti Industri Kreatif

  • 16 November 2018, 15:32 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2094
  • PDF Version
Anak Muda Diajak Geluti Industri Kreatif

Bidang industri kreatif diprediksi akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa mendatang. Sebab, bangsa Indonesia tidak akan selamnya bergantung pada sumber daya alam yang jumlahnya semakin terbatas, sementara jumlah penduduk semakin meningkat. Untuk mendorong lahirnya jenis usaha industri kreatif tersebut, anak muda sejak dini sudah diajak untuk menggeluti industri kreatif dengan melahirkan berbagai ide kreatif dan mampu mengimplementasikan ide tersebut dalam sebuah kegiatan usaha.

Hal itu mengemuka dalam Seminar Nasional yang bertajuk Pengembangan Industri Kreatif Sebagai Fonadi Pembnagunan Nasional, Jumat (16/11) di Fisipol UGM. Seminar yangn diadakan oleh Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Fisipol UGM ini menghadirkan beberapa pembiacra diantranya Ketua Yayasan Kreatif Bangsa Lui Saruadji, Co-founder usaha Chicken Crush Stevanus roy Saputra, Co-founder startup Bantu Ternak Ray Rezky dan CEO Alvin Photography Alvin Fauzie.

Lui Saruadji, mengatakan dukungan pemerintah kepada industri kreatof melalui badan Ekonoi Kreatif menurutnya bisa menjadi pendoroang bagi anak muda untuk terjun menekuni bidang usaha industri kreatif. Sebab, kata Lui Saruadji, tulangga punggung perekonomian Indonesia di masa depan bergatung pada sektor ini. “Sumber daya alam kita sudah semakin terbatas, industri kreatif akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa mendatang,” katanya..

Untuk terjun ke industri kreatif menurut Lui memang tidak mudah. Namun hal itu harus dimulai dari motivasi seseorang untuk menjadi wirausaha. “Sebelum menjadi pelaku kreatif, kita harus memiliki motivasi yang kuat, dari ide harus jelas dan mau dikerjakan serta memiliki nilai tambah,” katanya.

Ia menuturkan berpikir kreatif sangat melelahkan, namun bagi mereka yang mau berpikir kreatif dan mau melaksanakan ide kreatif tersebut nantinya semua kesulitan akan mudah diatasi. “Kreatif itu capek dan kita harus berpikir mendalam,” katanya.

Stevanus Roy Saputra selaku Co-founder Chicken Crush, ia memulai usaha kuliner sejak pertengahan tahun lalu. Hingga sekarang ini sudah ada 15 outlet di berabagai kota di Indoensia. Menurutnya pendirian bisnis ayam goreng ini berangkat dari pengalamannya melihat usaha ayam geprek yang menjamur di Yogyakarta. “Kita ingin membuat kuliner yang yang segmentasinya anak muda, dari tempat, menu hingga kondisi daging ayamnya yang selalu segar,” katanya.

Dalam pengelola usaha kuliner ini, Roy mengaku mereka membuat sistem pelayanan yang cukup sederhana bahkan daftar menunya pun dibuat sederhana namun berbeda dengan menu usaha ayam goreng lainnya. “Kita buat inovasi menunya hingga hargnyaun murah sampai ada menu Rp 4000 rupiah per porsi,” kata Roy yang masih berusia 24 tahun ini.

Sementara Ray Rezky selaku co- founder bantu ternak mengatakan usaha startup di bidang peternakan tersebut dirintis sejak ia masih duduk di bangku kuliah. Ia mengikuti binaan program Innovative Academy UGM awal 2016 hingga akhirnya bisa melahirkan usaha startup membantu peternak sapi potong di pedesaan agar bisa menjual ternak sapinya langsung ke konsumen tanpa melalui banyak perantara.

Meski mengaku usaha tersebut belum menjanjikan dari sisi bisnis namun startup ini terus berbenah untuk berkembang. Bahkan mereka memiliki ide untuk mengajak banyak orang untuk membantu peternak dengan menjadi investor dalam usaha penggemukan sapi milik peternak di pedesaan. “Satu sapi bisa dimiliki sepuluh orang, termasuk nantinya kita menyediakan paket pakan, obat dan asurangsi untuk sapinya. Empat bulan dipelihara, dijual, ada selisihnya untuk bagi hasil,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

Berita Terkait

  • UGM Sediakan Rumah Kreatif Bagi Pengembang Aplikasi Digital

    Saturday,03 March 2018 - 13:40
  • 90 Wirausaha Muda Mengikuti Kompetisi SOPREMA

    Thursday,04 August 2016 - 12:20
  • Pratikno Ajak Anak Muda Melakukan Disrupsi Teknologi

    Thursday,25 January 2018 - 18:33
  • Departemen Sosiologi UGM Gelar Jogja Istimewa, Bhinneka Tanpa Prasangka

    Wednesday,08 November 2017 - 12:23
  • Komik Dorong Siswa Bereksplorasi

    Tuesday,05 December 2017 - 15:41

Rilis Berita

  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual