• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • MENGUNGKAP PENGENTASAN KEMISKINAN SECARA PARSIPATORIS

MENGUNGKAP PENGENTASAN KEMISKINAN SECARA PARSIPATORIS

  • 09 Februari 2006, 15:05 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 3853
  • PDF Version

Salah satu kendala terkait program pengentasan kemiskinan adalah masih beragamnya sumber-sumber data untuk pengambilan kebijakan. Data yang lazim digunakan di tingkat nasional, propinsi, kota atau kabupaten bersumber pada BPS, KPK dan BKKBN. Dalam prakteknya, berbagai sumber data tersebut menampilkan beragam parameter untuk mengidentifikasikan kesejahteraan keluarga atau individu. Permasalahan lainnya unit pengukuran bervariasi dan waktu pelaksanaan tidak kontinyu. Sebagai contoh indikator kesejahteraan yang dipakai BPS berdasar pada survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS). Karena metode yang digunakan survei maka identifikasi yang diperoleh hanya berlaku untuk tingkat agregat atau tidak mampu mengidentifikasi kesejahteraan “by name”. Dipihak lain, data yang dikumpulkan oleh BKKBN, mampu mengidentifikasi kesejahteraan sampai tingkat keluarga akan tetapi memiliki validitas dan realibilitas yang (oleh sementara kalangan) dianggap rendah. “Beragamnya sumber data tersebut menghasilkan beragam kesimpulan tentang kondisi kesejahteraan yang berimplikasi pada ketidaktepatan pengambilan keputusan untuk intervensi. Beberapa contoh yang membuktikan kesimpangsiuran data tersebut misalnya dalam menentukan jumlah KK miskin”, ujar Drs. Setiadi, M.Si, staf peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.

Dosen Jurusan Anthropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM ini menyampaikan makalah berjudul Pengentasan Kemiskinan Secara Parsipatoris: Refleksi Hasil Kajian Mikro saat seminar bertema Merumuskan Agenda Publik: Isu Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Desentralisasi, yang diselenggarakan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM hari Senin 6 Februari 2006, diruang seminar PSKK Unit II.

Kata Setiadi, melihat kemiskinan secara komprehensif dari sisi lain, berarti melihat dasar permasalahan kemiskinan merupakan masalah struktural dan multi dimensional, yang mencakup politik, sosial, ekonomi, asset dan lain-lain. Dimensi-dimensi kemiskinan pun muncul dalam berbagai bentuk, seperti (i) tidak dimilikinya wadah organisasi yang mampu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin, sehingga mereka benar-benar tersingkir dari proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut diri mereka. Akibatnya, masyarakat miskin tidak memiliki akses yang memadai ke berbagai sumber daya kunci yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan hidup mereka secara layak, termasuk akses informasi. (ii) tidak terintegrasinya warga miskin ke dalam institusi sosial yang ada, sehingga mereka teralinasi dari dinamika masyarakat; (iii) rendahnya penghasilan sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sampai batas yang layak dan (iv) rendahnya kepemilikan masyarakat miskin ke berbagai hal yang mampu menjadi modal hidup mereka, termasuk asset kualitas sumberdaya manusia (human capital), peralatan kerja, modal dana, hunian atau perumahan dan pemukiman dan sebagainya.

Menurut Setiadi, pemahaman sifat multidimensi atas kemiskinan memberikan dasar bagi munculnya berbagai program yang didasarkan asumsi bahwa kemiskinan sebagai kondisi yang serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan, kebutuhan hidup sehat, kebutuhan akan pendidikan, dan kebutuhan memperoleh penghargaan dan sebagainya. “Penduduk miskin dipandang tidak berdaya, sebagaimana pendapat Mubyarto (1997), karena mereka tidak memiliki asset sebagai sumber pendapatan yang juga disebabkan struktur sosial ekonomi tidak membuka peluang bagi orang miskin keluar dari lingkungan kemiskinan yang tidak berujung pangkal”, tandas Setiadi.

Oleh karena itu dalam seminar sehari tersebut Setiadi melakukan review atas permasalahan-permasalahan aleviasi kemiskinan dan pemahaman tentang hakekat permasalahan pengentasan kemiskinan perspektif masyarakat sasaran, yang didasarkan dari hasil kajian terhadap beberapa program penanggulangan kemiskinan di wilayah DIY dan Jawa Tengah (Humas UGM).

Berita Terkait

  • NMT FAPET UGM SELENGGARA LOKAKARYA DAN FIELD TRIP

    Friday,27 January 2006 - 8:43
  • Program Pengentasan Kemiskinan Tidak berdampak Pada Kualitas Hidup

    Thursday,14 March 2013 - 7:49
  • TINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL, FORMULASIKAN KEBIJAKAN MIKRO DAN MAKRO

    Monday,07 March 2005 - 11:46
  • Pakar UGM: Pertajam Program Pengentasan Kemiskinan

    Tuesday,01 December 2015 - 9:44
  • PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MDGS

    Tuesday,21 December 2004 - 8:48

Rilis Berita

  • UFO UGM Gelar Pameran Fotografi “Harsa” secara Virtual 26 January 2021
    Unit Fotografi (UFO) UGM mengadakan Pameran Fotografi Virtual Angkatan UFO 27 bertajuk "Hars
    Satria
  • Perayaan Natal UGM: Bersyukur dan Berbagi Berkat 24 January 2021
    Meski berada di tengan pandemi Covid-19, Keluarga Kristiani Universitas Gadjah Mada (Kakrisgama)
    Agung
  • BPJT dan UGM Pantau Kerusakan Jalan Tol Lewat Teknologi AI 22 January 2021
    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggandeng peneliti dari UGM dalam pemanfaatan teknologi Artific
    Gusti
  • Polgov UGM Raih Hibah Penelitian NORHED 32 Miliar 22 January 2021
    Research Centre for Politics and Government (Polgov) Departemen Politik dan Pemerint
    Ika
  • Mahasiswa Program Doktor UGM Teliti Perilaku Sambungan Balok Beton Pracetak 22 January 2021
    Mahasiswa Program Studi Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik UGM, Hery Kristiyanto, meneliti peri
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual