• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Setiap Jam, Tiga Anak Muda Meninggal Akibat Kecelakaan

Setiap Jam, Tiga Anak Muda Meninggal Akibat Kecelakaan

  • 27 November 2018, 15:32 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3658
Setiap Jam, Tiga Anak Muda Meninggal Akibat Kecelakaan

Korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia terbilang masih tinggi. Setiap tahun sebanyak 30.569 korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan. Korban yang paling banyak meninggal dunia umumnya anak muda yang masih usia produktif 15-29 tahun karena tidak menjaga keselamatan saat berkendara. “Setiap satu jam sekitar 3-4 orang meninggal dunia karena kecelakaan,” kata Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Suharto, A.TD., M.M., dalam Talkshow yang bertajuk Cegah Pelanggaran Lalu-Lintas di Auditorium MM UGM, Selasa (27/11).

Suharto menyebutkan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas akibat perilaku berkendara yang tidak menjaga keamanan dan keselamatan selama berada di jalan raya. “Sekitar 78 persen disebabkan faktor perilaku dan sisanya soal sarana dan prasarana,” katanya.

Ia juga mengaku prihatin jika banyak anak muda yang menjadi korban akibat kecelakaan. Padahal, mereka adalah aset bangsa dan calon-calon pemimpin masa depan,”Yang paling banyak terjadi di usia produktif, bisa jadi yang meninggal tadi calon pemimpin, kita harus berkontribusi aktif menekan angka kecelakaan ini,” katanya.

Ia menyarankan kepada orang tua untuk tidak mudah menyerahkan kendaraan roda dua bagi anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SD atau SMP. Menurutnya , anak-anak di usia tersebut riskan jadi korban kecelakaan karena minimnya wawasan soal keselamatan dan keamanan berlalu-lintas. “Memberikan motor pada anak yang masih SMP sama saja menyiapkan kain kafan bagi anaknya,” katanya.

Selain permisifnya orang tua memberikan kendaraan, semakin banyak anak berkendara ke sekolah disebabkan tidak adanya fasilitas angkutan umum yang bisa mengantar mereka ke sekolah. “Kenapa anak banyak menggunakan motor karena tidak ada angkutan umum,” katanya.

Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY, Kombes Pol Latif Usman, mengatakan ada tujuh faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, yakni berkendara dengan kecepatan tinggi, pengendara masih di bawah umur, melawan arus, penggunaan telepon genggam, tidak menggunakan helm, posisi mabuk, serta tidak menggunakan sabuk keselamatan.

Ia menyebutkan angka kecelakaan di DIY tahun 2016 lalu sebanyak 463 orang meninggal dunia, lalu di tahun 2017 turun menjadi 442 orang meningal dunia. “Hingga pertengahan November ini 373 orang meninggal dunia,” katanya.

Pihaknya terus berusaha menekan angka kecelakaan lalu lintas di DIY. Salah usaha tersebut dengan menempatkan polantas di setiap TK dan sekolah pada saat jam berangkat sekolah. “Kita memiliki program satu sekolah dua polantas dan menginisiasi berdirinya kampung tertib lalu lintas,” katanya.

Pemerhati keselamatan berlalu lintas dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, Prof. Sigit Priyanto, mengatakan pihaknya tengah melaksanakan program kampanye keselamatan lalu lintas anak di DIY melalui kerja sama UGM dan Gachon University. Program ini diprioritaskan pada kelompok anak-anak dan orang tua untuk melakukan kunjungan rutin ke sekolah, “Kita ingin menekan jumlah kecelakaan anak di DIY sebagai studi kasus sehingga nantinya bisa dikembangkan di seluruh Indonesia,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

Berita Terkait

  • 57% Korban Kecelakaan Lalu Lintas di DIY Didominasi Usia Muda

    Monday,28 February 2011 - 16:08
  • Research Week Gelar Seminar Keselamatan Berkendara

    Friday,16 July 2010 - 8:44
  • Peran Orang Tua Penting untuk Menekan Kecelakaan Lalu Lintas Anak

    Friday,22 December 2017 - 13:40
  • Asuransi Kecelakaan Belum Jamin Semua Pengguna Jalan

    Monday,28 February 2011 - 16:08
  • UGM-Gachon University Kerja Sama Pengurangan Angka Kecelakaan Lalu Lintas pada Anak

    Tuesday,24 October 2017 - 16:26

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual