
Fakultas Teknik (FT) UGM menggelar konferensi pers mengiringi acara Pameran Teknologi “Komitmen dan Upaya Bersama untuk Mendorong Indonesia Memasuki Era Industri 4.0” pada Selasa (27/11) sore di Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Honeywell sebagai pihak yang bekerja sama dengan FT UGM untuk Honeywell-UGM Connected Laboratory.
Laboratorium yang akan diresmikan Rabu (28/11) itu nantinya akan menjadi ruang bagi mahasiswa UGM untuk melakukan penelitian dengan peralatan lengkap serta terpadu. Tujuannya adalah agar mahasiswa UGM nantinya menghasilkan inovasi yang bisa dimanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Selain laboratorium ini, pameran ini juga menampilkan beberapa karya dari dosen dan tim mahasiswa UGM, seperti Bimasakti, Gadjah Mada Robotic Team, dll. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni FT UGM, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan karya-karya tadi kepada para pelaku industri di Indonesia.
Sugeng menambahkan bahwa peran akademisi kebanyakan hanya sampai pada kreasi dan inovasi. Ia menyebutkan agar suatu produk bisa sampai kepada masyarakat diperlukan beberapa tahapan lagi. Perlu dukungan lebih banyak dari berbagai pihak agar produk dari para akademisi tadi bisa dipergunakan langsung oleh masyarakat.
“Tugasnya dunia akademisi adalah belajar dan berkembang. Hasilnya adalah inovasi produk. Namun, produk tersebut tidak serta merta bisa langsung dipergunakan masyarakat. Di situlah peran industri untuk mengembangkan teknologi tersebut agar bisa diproduksi secara massal dan dipasarkan ke masyarakat,” jelasnya.
Sugeng menambahkan dengan melihat iklim penelitian di FT UGM sekarang, ia yakin suata masa ketika Indonesia mengalami kemandirian teknologi akan datang. “Dari kualitas SDM, kita sudah mampu. Hanya masalah pemasaran tadi yang menjadi kendala. Jika masalah tersebut teratasi, saya yakin masa ketika Indonesia mandiri dalam teknologi akan datang,” sebutnya.
Hal tersebut disetujui oleh Anton Susanto, Senior Manager Corporate Communications Honeywell Indonesia. Ia menyebutkan kerja sama ini bagi Honeywell menjadi salah satu investasi untuk mengembangkan bisnis ke depannya.
Investasi yang dimaksud Anton tidak hanya terbatas pada produk saja, melainkan pada SDM juga. “Honeywell berinvestasi pada pendidikan agar kelak, ketika Indonesia mengalami bonus demografi tahun 2030, dapat mendapatkan inovator-inovator andal dari para mahasiswa sekarang ini. Oleh karena itu, penting untuk berkolaborasi dari sekarang,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)