Pusat Studi Asia Pasifik (PSAP) UGM bekerjasama dengan Forum Studi Komunikasi Kebijakan, hari Kamis (16/2/2006) menyelenggarakan seminar bertema “ Strategi Mengatasi Rawan Pangan, Merumuskan Kebijakan Pangan Jangka Panjang di Indonesia†di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM. Berkaitan seminar tersebut dikatakan Prof. Dr. Dibyo Prabowo, MSc., bahwa kebijakan harga beras yang ditetapkan pemerintah memberi peran yang sangat besar dalam menentukan kesejahteraan petani. Perubahan filosofis dalam harga beli gabah yang ditetapkan pemerintah saat ini menyebabkan petani kehilangan jaminan untuk terhindar dari kerugian atas semua biaya produksi yang dikeluarkan. Petani juga merasa kesulitan saat menjual produknya dalam bentuk beras karena ketidakberdayaan dalam kepemilikan mesin-mesin pengolah gabah menjadi beras. “Sehingga naiknya harga beras tidak dapat langsung dirasakan petani, pemerintah harus membuat solusi atas ketidakberdayaan ini. Bulog yang dulunya ditunjuk pemerintah untuk menstabilkan harga beras, tidak lagi mempunyai kemampuan yang maksimal dan terkesan tidak mampu mengangkat nasib dan melindungi petani, alias mandulâ€, ujar Pak Dibyo (Humas UGM).
Berita Terkait
-
Efisiensi Anggaran Sulit Tercapai, Pakar UGM Sebut Pemerintah Hadapi Perilaku Boros dalam Birokrasi
31 Januari 2025
-
Dosen Geologi UGM Tolak Kampus Kelola Tambang
30 Januari 2025
-
Kasus Pagar Laut Bersertifikat HGB, Pakar Agraria UGM Nilai Ada Ketidaksinkronan Regulasi dan Kepatuhan Hukum
24 Januari 2025