
Ali Markus, Direktur Utama Maspion, meyakini semua pengusaha besar berasal dari pengusaha kecil. Seperti yang ia alami, sejak tidak tamat sekolah SMP ia pun membantu usaha ayahnya, Alim Husin.
Meski tidak tamat, Ali Markus sudah berpengalaman dalam mengurus usaha ayahnya sejak usia remaja mulai dari sebagai cleaning servis, administrasi, keuangan, hingga penjualan. Maka tak heran ayahnya menunjuk Alim Markus sebagai direktur Maspion.
“Pada tahun 1965 dari ayah saya dikasih 2 juta Hongkong dolar sebagai modal pertama. Sekarang kalau dinilai-nilai aset perusahaan sekitar 2 billion US Dollar, kira-kiranya,” ujar Ali Markus, di UC UGM, Selasa (5/12) saat memberi kuliah umum pada Executive Lecture Series 2018 bertema Kepemimpinan dan Inovasi di Era Disrupsi “Sukses dari Nol di Era Kompetisi”.
Di hadapan mahasiswa S1 dan Program Pascasarjana, Ali Markus bertutur bila dirinya dan sang ayah meniti profesi dari seorang pengusaha kecil. Meski begitu, ia mengaku tidak kecil hati dan terus melakukan perjuangan.
“Kita harus berjuang, hidup tanpa perjuangan tidak mungkin, makanya kalau orang tidak tanam padi mana mungkin akan tumbuh padi,” katanya.
Sebagai pengusaha besar, kata Ali Markus, harus menepati janji. Di situlah ia senantiasa menjaga kepercayaan. Kepercayaan ini, menurutnya, sangatlah penting sebagaimana perjalanan yang ia alami selama 53 tahun sebagai pengusaha.
“Karena sejak umur 15 tahun sudah bekerja, selama 53 tahun saya tidak pernah luput janji,” ucapnya.
Di tangan Alim Markus, Perusahaan Maspion semakin bertumbuh pesat. Maspion Group pun gencar melakukan ekspansi bisnis di segala lini usaha. Di masa kepemimpinannya, Maspion memiliki lusinan anak perusahaan, tercatat ada sekitar 10 ribu item produk yang dihasilkan Maspion.
Kini sebagai pengusaha besar, Ali Markus memiliki mimpi besar yaitu menciptakan 1 juta UKM. Meskipun memerlukan proses jangka panjang, sebagai anak bangsa Ali Markus berkeinginan mendorong pengusaha kecil naik kelas menjadi pengusaha menengah atau besar.
“Karena dalam sebuah negara dengan jumlah pengusaha lebih banyak akan lebih bagus. Karenanya saya juga ingin libatkan Maspion Bank, dan harus bisa ciptakan UKM-UKM. Diantaranya dengan upaya menjadikan UKM-UKM sebagai subdistributornya Maspion group,” katanya.
Executive Lecture Series 2018: Kepemimpinan dan Inovasi di Era Disrupsi “Sukses dari Nol di Era Kompetisi” diselenggarakan oleh Magister dan Doktor Studi Kebijakan, Studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan UGM bekerja sama dengan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM. Setelah berhasil menghadirkan pengusaha Chaerul Tanjung, seri kedua menghadirkan Ali Markus, Direktur Utama Maspion.
“Executive Lecture Series akan dilaksanakan setiap tahun dengan mengundang berbagai tokoh pemerintahan, bisnis dan civil society baik mereka yang di level nasional maupun internasional,” ujar Prof. Muhadjir Darwin, MPA, Ketua Prodi Magister dan Doktor Studi Kebijakan UGM. (Humas UGM/ Agung)