• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • PUKAT UGM: Komitmen Antikorupsi Para Capres Diragukan

PUKAT UGM: Komitmen Antikorupsi Para Capres Diragukan

  • 10 Desember 2018, 12:11 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2287
PUKAT UGM: Komitmen Antikorupsi Para Capres Diragukan

Buruknya peringkat Indonesia dalam Corruption Perception Index (CPI) tahun 2017 menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi masih harus menjadi salah satu agenda utama bagi tiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berlaga di Pemilu tahun 2019 mendatang. Meski demikian, visi-misi yang dipaparkan masing-masing calon menunjukkan bahwa agenda pemberantasan korupsi tidak mendapat tempat utama.

“Kami meragukan komitmen antikorupsi para capres. Agenda pemberantasan korupsi terlihat sangat terpinggirkan baik bagi pasangan nomor urut satu maupun pasangan nomor urut dua,” tutur Ketua Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) UGM, Oce Madril.

Dalam jumpa pers yang digelar Senin (10/12), ia mempersoalkan agenda antikorupsi yang diusung kedua paslon yang menurutnya terasa hambar dan tidak menggambarkan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa dan musuh bangsa. Perdebatan yang terjadi dalam kontestasi ini, ujar Oce, lebih banyak terjadi pada isu-isu yang kurang strategis.

“Terlihat ada keragu-raguan bagi Capres-Cawapres untuk memberantas korupsi secara tegas dan tanpa pandang bulu. Standar minimal kebijakan antikorupsi menurut UNCAC pun tidak dapat dipenuhi oleh program Capres-Cawapres,” terangnya.

Ia memaparkan, enam agenda antikorupsi yang diusung Capres Joko Widodo tidak jauh berbeda dengan janji politiknya pada Pemilu 2014 yang dalam realitanya tidak semua terimplementasi dengan baik. Ia menyoroti beberapa peristiwa seperti kriminalisasi sejumlah pimpinan KPK serta belum maksimalnya penegakan hukum di sektor-sektor strategis yang menunjukkan perhatian Presiden yang minim terhadap bidang penegakan hukum.

Sementara itu, agenda antikorupsi yang diusung pasangan Prabowo-Sandi menurutnya sangat minimalis karena hanya ada 2 program aksi dalam misi pemberantasan korupsi. Walaupun beberapa waktu yang lalu Prabowo memberikan kritik keras terhadap tingkat korupsi di Indonesia, tapi sayangnya kritik itu tidak diikuti dengan gagasan yang komprehensif dan tegas untuk mengatasi persoalan korupsi yang telah akut tersebut.

“Sulit untuk berbicara mengenai Prabowo dan Sandi karena agenda yang ditawarkan sangat minimalis sekali dan tidak jelas agenda itu diusung dengan cara yang bagaimana,” imbuhnya.

Para peneliti PUKAT pun menuntut agar kedua paslon lebih serius dalam mengusung pemberantasan korupsi dalam visi misi, karena upaya pemberantasan korupsi membutuhkan ketegasan dari para pemimpin politik.

“Kami ingin mendengar para calon berjanji untuk menjadi panglima yang memimpin pemberantasan korupsi ketika dia terpilih nanti. Masyarakat menunggu apa jawaban dari para capres, kalau perlu revisi besar-besaran visi misi yang sudah dibuat,” ucap Oce.

Selain mengkritisi agenda antikorupsi yang diusung calon pemimpin 5 tahun ke depan, dalam kesempatan yang sama, peneliti PUKAT Yuris Rezha memberikan catatan kritis mengenai pemberantasan korupsi era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di antaranya berkaitan dengan belum dilaksanakannya janji penguatan kelembagaan KPK, belum optimalnya monitoring dan evaluasi program pencegahan, serta tidak berjalannya agenda strategis pendidikan antikorupsi.

Ia juga menyebutkan beberapa isu penegakan hukum dan pemberantasan korupsi selama masa pemerintahan ini yang berpotensi akan kembali mendapat perhatian publik apabila tidak diberikan perhatian serius, misalnya terkait upaya pelemahan terhadap KPK, kasus mafia peradilan, serta pengusutan kasus penyerangan Novel Baswedan.

“Isu pelemahan KPK ini terjadi sebelumnya di pemerintahan SBY, dan ternyata berlanjut ke pemerintaha Jokowi-JK. Isu ini perlu diberi perhatian, jangan sampai ke depan terulang kembali,” kata Yuris. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • PUKAT FH UGM Meluncurkan Program “School of Integrity”

    Thursday,21 July 2016 - 15:56
  • Kriminalisasi KPK, Pukat Korupsi UGM Desak Presiden Turun Tangan

    Sunday,01 November 2009 - 9:01
  • PUKAT UGM: Fit and Proper Test Calon Pimpinan KPK Harus Terbuka

    Friday,11 November 2011 - 8:06
  • 30 Pusat Kajian Antikorupsi Tolak RUU KPK

    Thursday,12 September 2019 - 8:50
  • BEM KM UGM Luncurkan Mahasaksi

    Wednesday,13 June 2012 - 13:26

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual