Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Sofian Effendi hari ini, Rabu, 22 Februari 2006 melepas 566 lulusan Program Diploma yang terdiri atas 305 wisudawan dan 261 wisudawati pada Upacara Wisuda Program Diploma Periode II Tahun Akademik 2005/2006. Dengan demikian dalam acara yang digelar di Grha Sabha Pramana UGM tersebut, sampai saat ini UGM telah menghasilkan 22.997 pemegang Diploma.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi menyampaikan bahwa industri nasional kita tidak dapat tumbuh dengan pesat karena kualitas SDM relatif masih rencah. Menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2003 yang diadakan oleh Biro Pusat Statistik, Indonesia memiliki 152,6 juta angkatan kerja usia 15 tahun ke atas. Dari jumlah tersebut, (54,2 persen) berpendidikan SD kebawah, (23,1 persen) berpendidikan SLTP, (19,2 persen) berpendidikan SMTA, (1,6 persen) berpendidikan Akademi dan Diploma, dan (2 persen) berpendidikan S-1.
“Kalau ditotal jumlah tenaga kerja nasional yang berpendidikan Diploma dan S-1 adalah 3,6 persen. Artinya, jumlah tenaga kerja bergelar diploma dan sarjana adalah 5,3 juta orang atau hanya sekitar 3,5 persen. Dalam perspektif pembangunan suatu bangsa, banyak negara yang tidak mempunyai sumber alam, dengan mutu SDM yang tinggi mampu membawa bangsa mereka ke tingkat kemakmuran tinggi, seperto contohnya Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, Swiss, dan Israelâ€, ungkapnya.
Menurut Biro Pusat Statistik, lanjut pak Rektor, pada tahun 2003 di negara ini terdapat 40,2 juta unit usaha. Lebih dari 99,8 persen unit usaha tadi , yaitu lebh kurang 40,1 juta adalah unit usaha kecil yang hanya memiliki 1 sampai 5 tenaga kerja, 15/100 atau 56.000 adalah unit usaha menengah dengan 6-5 tenaga kerja. Sisanya, sekitar 5/1000 atau hanya 2000 adalah usaha besar.
Ditambahkan, bahwa untuk melaksanakan industrialisasi dengan berhasil, negeri ini masih amat memerlukan SDM bermutu. Yang lebih penting lagi, jenis dan jenjang pendidikan yang diperlukan yang bertujuan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam kita tidak seluruhnya lulusan program S-1. Bahkan sebaliknya, lebih banyak diperlukan lulusan program diploma. Dengan kata lain, untuk mentransformasikan 40,1 juta unit usaha kecil menjadi unit usaha menengah, dan 56.000 unit usaha menengah menjadi unit usaha besar, masih terbuka lebar peluang untuk lulusan pendidikan diploma. “Tapi ada satu syarat yang harus dipenuhi, program diploma yang dikembangkan adalah dalam bidang-bidang profesi yang diperlukan oleh industriâ€, tambah pak Rektor.
Pada wisuda kali ini, untuk waktu studi ersingkat dicapai oleh Suyanto dari Diploma Ekonomi yaitu 2 tahun 5 bulan 7 hari. Lulusan termuda adalah Richa Eviras dari Diploma Ekonomi juga yaitu 19 tahun 6 bulan 14 hari. Jumlah lulusan yang mampu mencapai prestasi cul-laude adalah sebanyak 67 orang lulusan, yang terdiri atas 12 wisudawan dan 54 wisudawati. Kali ini IP tertinggi diraih oleh Dion Priyo Prakoso dari Program Diploma Ekonomi yaitu 3,85. (Humas UGM)