Fakultas Geografi UGM menggelar Konggres ke-10 Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI) di Fakultas setempat. Konggres yang berlangsung selama tiga hari, 22 – 24 Februari 2008 ini, diikuti 30 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Tercatat delegasi Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Malang, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri Semarang (UNES), dan Universitas Nusa Cendana (UNDANA) serta beberapa perwakilan dari Makassar, Sulawesi.
Konggres yang bertema “Revitalisasi Peran dan Fungsi IMAHAGI†bertujuan menggugah kembali aktivitas Mahasiswa Geografi Indonesia, setelah sekitar lima tahun vakum sama sekali. Seperti diungkap Faruzi Ageng Suwawi, Steering Comitte Konggres IMAHAGI ke-10, jum’at (21/2).
“Telah terjadi lost generation, seakan-akan tidak ada regenerasi, nggak ada yang harus kita tuju, harus kemana-mana, yang akhirnya kita bersepakat dan berinisiatif mengadakan Kongres ini,†ujar Faruzi.
Diakuinya, Konggres bermula dari diadakannya Sarasehan Geografi di Universitas Negeri Yogyakarta beberapa waktu lalu. Saat itu beberapa PT, seperti UGM, UNY, Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Negeri Semarang sepakat menghidupkan kembali aktivitas IMAHAGI.
“Untuk awal ini, sesuai dengan tema IMAHAGI ingin merevitalisasi dulu peran sertanya dalam pembangunan Indonesia,†tambah Faruzi.
Secara detail, katanya, Konggres menyusun kembali AD/ART IMAHAGI, sesuai dengan kondisi saat ini. Dibahas pula, berbagai fungsi IMAHAGI, baik tentang keberadaan komisariat maupun yang terkait struktural.
“Menggali lebih dalam keberadaan Geografi di beberapa Perguruan Tinggi, karena ada yang di tingkat fakultas, ada yang di jurusan. Yang penting dari itu, semoga IMAHAGI tidak merasa terhalang untuk peran kedepannya,†tandas Faruzi. (Humas UGM)