• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kewajiban Pemerintah untuk Beradaptasi Menghadapi Era Disrupsi

Kewajiban Pemerintah untuk Beradaptasi Menghadapi Era Disrupsi

  • 16 Desember 2018, 16:04 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5614
Kewajiban Pemerintah untuk Beradaptasi Menghadapi Era Disrupsi

 “Era Revolusi Industri (RI) 4.0 merupakan momentum bagi sektor publik untuk berbenah diri dan mendorong reformasi birokrasi yang lebih mendalam,” ujar Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Hal tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara ketika menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional “Pejuang dan Tantangan Pemerintah di Era Disrupsi, Teropong Akademisi dan Praktisi”. Seminar yang diselenggarakan oleh Departemen Politik Pemerintahan UGM ini dilaksanakan pada Jumat (14/12) pagi di Auditorium Pepustakaan Mandiri Lantai 4, FISIPOL UGM.

Seminar ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan perkembangan masa ke era yang berbasis teknologi agar dapat didayagunakan oleh pimpinan aparatur sebagai nilai tambah yang sebesar-besarnya. Selain itu, seminar ini juga untuk mendorong pendalaman reformasi birokrasi, khususnya terkait tata kelola SDM di level pimpinan, agar dapat menjadi agen perubahan dan menjadi inspirasi bawahan atau aparatur negara.

Menurut Pratikno, di era yang dikenal sebagai disrupsi ini membawa ancaman yang berdampak pada otomatisasi pelayanan publik, yakni ketika kegiatan rutin birokrasi digantikan dengan mesin. “Hal ini akan memaksa sektor publik untuk memotong rantai birokrasinya demi kinerja pemerintah,” sebut pria yang juga menjadi ketua Majelis Wali Amanat UGM ini.

Namun, Pratikno menyatakan ketika sektor publik mampu memanfaatkan ancaman ini, mereka dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. “Ketika kualitas pelayanan publik meningkat maka tingkat kepercayaan warga pada pemerintah akan meningkat pula,” tegasnya.

Oleh karena itu, Pratikno menyarankan strategi yang perlu dijalankan oleh sektor publik agar dapat menaklukan era disrupsi ini. Strategi tersebut, sebutnya, manakala sektor publik dan jajaran pemimpin birokrasi mengambil posisi untuk ikut menjadi bagian dari perubahan global ini.

“Mereka harus bersedia membuka cakrawalanya untuk mengikuti jaman. Sebab, para manajer sektor publiklah yang memegang peran sentral dan strategis dalam mendorong adaptasi di era distrupsi ini,” tutur Pratikno.

Pendapat tersebut diafirmasi oleh Drs. Teguh Setyabudi, M.Pd., Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang turut hadir sebagai pembicara. Menurutnya, birokrasi memang harus bersifat dinamis dan senantiasi beradaptasi dengan semua perubahan. Ia mengusulkan agar pemerintah mewujudkan sistemnya dengan berbasis teknologi terintegrasi, yakni infrastruktur, kelembagaan, dan SDM.

Lebih lanjut, Teguh menyatakan bahwa tiap kementrian memiliki peran masing-masing dalam menghadapi era ini. Ia menyebutkan tiap kementrian tersebut dapat memanfaatkan aspek-aspek yang dibawa oleh RI 4.0. Misalnya, Kemendagri yang memanfaatkan aspek Internet of Things untuk harmonisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.

“Untuk itu, aparatur sipil negara harus menjadi agen transformasi ini. Sumber daya mereka harus dikuatkan serta pola pikir mereka harus diubah terlebih dahulu,” tegasnya. (Humas UGM/Hakam)

 

Berita Terkait

  • Kewajiban Pemerintah untuk Beradaptasi Menghadapi Era Disrupsi

    Sunday,16 December 2018 - 16:02
  • Kewajiban Pemerintah untuk Beradaptasi Menghadapi Era Disrupsi

    Sunday,16 December 2018 - 16:03
  • Kewajiban Pemerintah untuk Beradaptasi Menghadapi Era Disrupsi

    Sunday,16 December 2018 - 16:04
  • Pelaku Industri Pariwisata Harus Bisa Antisipasi Disrupsi Teknologi

    Wednesday,28 February 2018 - 16:10
  • Lulusan UGM Harus Lincah dan Adaptif di Era Disrupsi

    Thursday,12 August 2021 - 16:02

Rilis Berita

  • Arie Sujito: Jadikan KKN Sebagai Panggilan Jiwa 06 June 2023
    Wakil Rektor Bidang  Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Universitas GAdja
    Gusti
  • Guru Besar Baru UGM Ratna Susandarini Angkat Pentingnya Revitalisasi Taksonomi 06 June 2023
    Krisis biodiversitas akibat kerusakan habitat, alih fungsi lahan, dan eksploitasi
    Gloria
  • Hakikat HAM 06 June 2023
    Oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
    Universitas Gadjah Mada
  • LPPT UGM Raih Penghargaan dari Kemenkes RI 06 June 2023
    Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM mendapat penghargaan dari Menteri Keseha
    Gusti
  • Tim Softball Puteri UGM Juara 2 UGM Softball Cup 2023 06 June 2023
    Tim softball puteri UGM berhasil menyabet juara 2 dalam kejuaraan UGM Softball Cup 2
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual