• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Enam Puluh Persen Korupsi di Indonesia Terjadi di Sektor Swasta

Enam Puluh Persen Korupsi di Indonesia Terjadi di Sektor Swasta

  • 17 Desember 2018, 10:42 WIB
  • Oleh: gloria
  • 1893
  • PDF Version
Enam Puluh Persen Korupsi di Indonesia Terjadi di Sektor Swasta

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Rimawan Pradiptyo, menyebutkan enam puluh persen korupsi yang terjadi di Indonesia terjadi di sektor swasta, bukan di sektor publik.

Hal ini ia sampaikan dalam Research Dissemination Day FEB UGM, Sabtu (15/12) di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran FEB.

“Selama ini Anda berpikir korupsi itu di sektor publik. Korupsi terbesar bukan di sektor publik, meskipun yang diatur itu 90 persen sektor publik. Korupsi terbesar ada di korporasi swasta, senilai 119,7 triliun dari tahun 2001-2015, itu sekitar 60 persen dari nilai yang dikorupsi,” paparnya.

Dalam kesempatan ini, ia memaparkan hasil penelitian yang ia lakukan bersama Putu Sanjiwacika Wibisana dan Putu Arya Wigita berjudul “Is Ignorance Bliss? An Experimental Approach to Estimate the Impacts of Unregulated Corruption”.

Nilai korupsi yang dilakukan korporasi swasta, ujarnya, jauh lebih tinggi dibandingkan korupsi yang dilakukan di sektor publik yang jumlahnya sekitar 74 triliun dalam periode yang sama. Namun, hukuman finansial yang diberikan kepada korporasi swasta masih relatif kecil.

Persoalan yang berkaitan dengan banyaknya jenis korupsi yang masih belum diatur di Indonesia mendorong mereka untuk mengukur jumlah serta dampak dari korupsi yang tidak diatur tersebut melalui eksperimen laboratorium.

“Di Indonesia banyak korupsi yang tidak diatur. Salah satunya adalah korupsi swasta, lalu ada illicit enrichment, trading of influence, dan foreign bribery, itu belum diatur dalam undang-undang di Indonesia meskipun kita sudah meratifikasi UNCAC,” terang Rimawan.

Dalam eksperimen yang dilakukan, ketiga peneliti merancang skenario menggunakan Public-Good Embezzlement (PGE) dan Public-Goods Bribery (PGB) Games yang dapat merepresentasikan penyuapan, pemerasan, serta penggelapan.

Eksperimen tersebut menunjukkan beberapa hasil, di antaranya bahwa kontribusi masyarakat lebih tinggi dalam korupsi yang tidak diatur.

“Sepertinya orang justru stres dan tidak mau berkontribusi ketika ketahuan bahwa korupsinya diatur dan diumumkan ke publik bahwa ada orang yang mengambil uang Anda. Di satu sisi kalau korupsi hukuman semakin keras itu meningkatkan welfare efficiency, tetapi di sisi lain ketika ini terjadi pengukurannya dampaknya muncul revelation aversion ini,” paparnya.

Kegiatan Research Dissemination Day ini sendiri diselenggarakan FEB UGM untuk menjawab tantangan dalam menghadapi kompleksitas perekonomian Indonesia serta sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan nasional.

Terdapat 8 penelitian yang dipresentasikan oleh para dosen, di antaranya penelitian Hengki Purwoto terkait siklus anggaran politik yang menilik bagaimana komposisi pengeluaran pemerintah merespons variabel politik seperti perubahan kepemimpinan atau pemilihan di tingkat daerah, serta penelitian Ahmad Akbar Susamto berjudul “Credit Risk in Islamic and Conventional Banking: More Evidence Using Bank Level Panel Data” yang menganalisis pentingnya determinan risiko kredit menggunalan sampel 118 bank komersial di Indonesia.

Selain itu, Muhammad Edhie Purnawan membahas salah satu isu penting yang menjadi perhatian di berbagai negara dunia, yaitu terkait prospek serta risiko Central Bank Digital Currency (CBDC). Penelitian yang ia lakukan melihat efek dari CDBC terhadap desain kebijakan moneter bank sentral, dengan hasil yang menunjukkan bahwa CBDC menyediakan instrumen moneter yang baru, memperbaiki inklusi keuangan, serta berpotensi memperbaiki transmisi kebijakan moneter. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Ekonom UGM Menyoroti Praktik Pungli di Sektor Swasta

    Friday,04 November 2016 - 15:38
  • Politisi dan Swasta Dominasi Terpidana Korupsi

    Tuesday,05 April 2016 - 22:45
  • Sektor Kehutanan Berpotensi Terjadi Banyak Kasus Korupsi

    Friday,01 April 2011 - 9:05
  • Cegah Korupsi, Kagama Kesehatan Gelar Seminar

    Thursday,23 May 2013 - 8:05
  • Ancaman Korupsi di Sektor Swasta

    Monday,05 November 2018 - 10:38

Rilis Berita

  • Ganjar : Kagama Harus Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat 14 December 2019
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (PP
    Satria
  • Gasseli, Semarak Pesepada Meriahkan Dies Natalis UGM ke-70 14 December 2019
    Sejak pagi, ratusan pesepeda tampak memadati halaman bagian selatan gedung rektorat Univesitas Ga
    Satria
  • UGM Gelar Doa Bersama untuk Negeri 14 December 2019
    Ratusan sivitas akademika UGM beserta masyarakat melaksanakan doa bersama pada Jumat (13/12) mala
    Satria
  • “Wonder” Aplikasi untuk Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak 14 December 2019
    Perempuan dan anak Indonesia hingga kini masih rawan mengalami kekerasan. Begitu tingginya kasus
    Agung
  • Pawai Budaya Nitilaku 2019 Makin Semarak dengan Kostum Wayang dan Busana Pejuang 14 December 2019
    Menjelang puncak peringatan Dies Natalis ke-70 atau Lustrum XIV UGM pada tanggal 19 Desember mend
    gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak