• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Armand Hartono: Beri Pelayanan dan Fokus Pada Pelanggan

Armand Hartono: Beri Pelayanan dan Fokus Pada Pelanggan

  • 20 Desember 2018, 15:19 WIB
  • Oleh: Agung
  • 1628
Armand Hartono: Beri Pelayanan dan Focus pada Customer

Memberikan pelayanan baik akan memberikan keberhasilan yang panjang. Bahkan, kompetitor pun akan mengalami kesulitan bersaing jika sebuah perusahaan memiliki kualitas layanan yang sangat baik. Pelayanan yang baik akan mengikat konsumen dan mereka sulit untuk beralih. Deputi Presiden Direktur Bank Central Asia, Armand Hartono, meyakini hal itu. Dalam menjalankan usahanya, masukan customer adalah hal penting sekaligus menjadi prioritas untuk dipenuhi guna memberi kepuasan pada pelanggan. Hal itu pula yang dilakukan BCA di saat awal-awal berdiri, ketika masyarakat tengah mengalami kesulitan melakukan transaksi. Di tahun 1980 belum ada teknologi, kirim uang masih mengandalkan telegram dan teknologi telex menjadi yang terbaik saat itu.

“Untuk transfer pembayaran dua sampai 4 hari untuk kirim. Di bank lain bisa seminggu dulu, bayarnya 1000-2000 untuk ongkos kirimnya, padahal saat itu makanan masih seharga 800 sudah kenyang. Masyarakat saat itu menginginkan bisa kirim transfer gratis dan cepat," ujarnya di UC UGM, Senin (17/12) saat menjadi pembicara Executive Series 2018: Kepemimpinan dan Inovasi di era Disrupsi”.

BCA mampu membaca keluhan tersebut maka kemudian pemegang saham membeli satelit untuk menghubungkan antar kantor. Meski mahal, BCA saat itu membeli dari perusahaan Amerika seharga 1,7 juta dolar. BCA di tahun 1992 berusaha menjadi bank yang dapat mentransfer uang secara real time dan tidak berbayar. Oleh karena itu, ia membeli program dan diadaptasikan di Indonesia.

"Nasabah maunya transaksi gratis dan sekarang. Kita sempat di bodoh-bodohin transaksi kenapa digratiskan. Namun, impaknya kemudian banyak orang membuka account BCA, terutama pedagang”, paparnya.

Makanya pertumbuhan bisnis BCA tidak linier tapi eksponensial karena tahun 1980 hanya memiliki ratusan ribu nasabah lantas di tahun 1990-1996 langsung menjadi 5 juta account. BCA dari bank menengah langsung menjadi bank terbesar transaksinya di negeri ini. Bagi Armand menjadi pemimpin adalah menjadi diri sendiri bukan orang lain. Ia harus berani memutuskan hal-hal yang tidak popular. Seperti di saat BCA berkeinginan menambah mesin ATM maka banyak bermunculan komentar dari karyawan bank sendiri. Mereka merasa khawatir tersingkir.

“Sebuah bank berdiri mestinya memang untuk menerima uang bukan mengeluarkan uang, ini kok beli mesin 1000. Perlambat pertumbuhan kantor cabang memang harus diimbangi dengan penggunaan teknologi," katanya.

Armand mengatakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah alat untuk mengambil uang. Meski begitu, dengan teknologi itu harapannya bisa juga untuk mentransfer uang dan pembayaran. Akhirnya, pengadaan ATM lantas dipermak sendiri. Tidak ada konsultan yang bisa membantu, namun dengan ilmu kepepet maka akhirnya jadi. “Inovasi dari kepepet, dari masalah keluar solusi, muncul masalah lagi cari solusi lagi. Kita tahu orang tidak suka uang tunai, namun suka melakukan transaksi, makanya sampai sekarang debit BCA uang elektronik terbesar di regional. Orang boleh punya account bank mana saja, tapi transaksi pasti melalui BCA. Kita selalu focus ke customer saja, tidak usah sok pinter tanya customer saja, customer maunya apa, karena ukuran BCA adalah aman dan nyaman," ucapnya.

Menurut Armand menjadi leadership tidak cukup hanya memberi pengarahan. Menurutnya, memberi pengarahan itu pekerjaan yang hanya bermuatan 5 persen. “Cuma ngarahin tidak cukup, memberi pengarahan itu pekerjaan hanya 5 persen. Padahal, ide inovasi bukan dari kita tapi dari nasabah, 95 persen itu sebenarnya adalah keringat," ucapnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Jaga Kualitas Pelayanan, Gamatechno Pertahankan ISO 9001:2015

    Monday,09 September 2019 - 14:34
  • Iklim Keadilan Prosedural Organisasi Memengaruhi Perilaku Karyawan

    Tuesday,06 September 2016 - 8:05
  • UGM dan PT Total Indonesie Serahkan 100 Rumah Tumbuh

    Thursday,08 May 2008 - 8:35
  • Dukungan Pemasaran dan Moral Kognitif Pengaruhi Kinerja Penjualan

    Friday,06 March 2015 - 15:39
  • Pakar UGM Soroti Kebijakan Penaikkan Tarif Listrik

    Friday,10 June 2022 - 11:18

Rilis Berita

  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual