• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Belajar Diplomasi Damai dari Naskah Jawa Kuno

Belajar Diplomasi Damai dari Naskah Jawa Kuno

  • 26 Desember 2018, 10:01 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3449
Belajar Diplomasi Damai dari Naskah Jawa Kuno

Bharatayuddha bukan sekadar perang antara Pandhawa dan Korawa. Bharatayuddha adalah sebuah ikhtiar mempertahankan harga diri, kekuasaan, dan penegakan dharma ksatriya serta keadilan bagi Pandhawa dan Korawa.

Demikian disampaikan Yosephin Apriastuti Rahayu, M.A. dalam diskusi Jagongan Naskah (Jangkah) Edisi 3 pada Sabtu, (22/12/2018) di Gedhong Danawara Pakualaman.

Dalam kesempatan tersebut, Dosen Bahasa dan Sastra Jawa Kuna UGM ini mengungkap diplomasi ajakan damai menjelang Perang Baharatayuddha dalam naskah Udyogaparwa Jawa Kuna yang ditulis abad ke-10 M.

“Ada proses perundingan dari kedua pihak sebelum perang di palagan Kuruksetra. Mereka saling mengirimkan duta untuk berunding dan melakukan persiapan menjelang perang, mencari sekutu sebanyak-banyaknya,” papar Dosen Bahasa dan Sastra Jawa Kuna, Prodi Sastra Jawa UGM ini.

Simbok, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa perundingan yang terjadi pada prinsipnya merupakan usaha untuk mencari jalan damai. Pandhawa ingin meminta kembali sebagian kerajaan yang menjadi hak mereka, sementara Korawa menolak permintaan itu.

Ada gejolak saat para duta menyampaikan misi dalam perundingan. Pro dan kontra yang terjadi di dalamnya menunjukkan sejauh mana dukungan para tokoh terhadap kedua pihak yang bertikai.

“Udyogaparwa menjelaskan peran empat tokoh duta yang diutus berunding, yakni Brahmana Purohita dan Krsna di pihak Pandhawa. Sementara Sanjaya dan Uluka berada di pihak Korawa. Gejolak yang dimaksud yaitu hasrat kuasa dari Korawa yang menolak ajakan damai dari Pandhawa,” ungkapnya.

Udyogaparwa, paparnya, menjelaskan peran empat tokoh duta yang diutus berunding, yakni Brahmana Purohita dan Krsna di pihak Pandhawa. Sementara Sanjaya dan Uluka berada di pihak Korawa. Gejolak yang dimaksud yaitu hasrat kuasa dari Korawa yang menolak ajakan damai dari Pandhawa.

Peran dan fungsi mereka berhubungan dengan empat tahap diplomasi dalam politik tradisional, meliputi sama (mencapai kata sepakat), dana (menyuap), bheda (menaburkan perpecahan), serta danda (kekerasan).

“Lantaran tiga tahap diplomasi, yakni sama, dana, dan bheda yang dilakukan Krsna kepada Korawa mengalami jalan buntu, satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali hak pandawa hanyalah melalui jalan perang, atau danda,” jelasnya.

Sementara itu, pendiri Komunitas Jagongan Naskah, Taufiq Hakim, menambahkan dengan membaca kembali Udyogaparwa, para kawula muda yang menghadiri diskusi maupun masyarakat pada umumnya dapat belajar tentang model diplomasi dan negosiasi yang baik.

Ada tahapan-tahapan dan pertimbangan kesejahteraan dan perdamaian yang diajarkan dalam naskah kuna seperti Udyogaparwa Jawa Kuna. Kendati berakhir dengan perang, hikmah yang dapat dipetik adalah Pandhawa sesungguhnya menginginkan jalan damai, demi kesejahteraan dunia.

Hal ini, kata Taufiq, penting di tengah kontestasi wacana di era digital yang dinilai sudah terlalu liar tanpa proses verifikasi yang akurat. Acap kali arus informasi yang deras itu membuat publik tanpa pikir panjang langsung meresponsnya.

“Akibatnya mudah marah, kemrungsung, grasa-grusu, tanpa pertemuan, tanpa perundingan, tanpa negosiasi dan saling mengerti satu sama lain,” jelasnya.

Acara bulanan ini merupakan kerja sama Komunitas Jagongan Naskah dengan Pawiyatan Macapat Kadipaten Pakulaman. Turut hadir dalam acara Penghageng Urusan Macapat Kadipaten Pakualaman, M. Ng. Citropanambang, Ketua Program Studi Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum., dan para peserta yang terdiri dari mahasiswa di DIY, Semarang, Solo, dan masyarakat sekitar. (Humas UGM/Gloria, Foto Antaranews)

Berita Terkait

  • Mahasiswa Sejarah Gelar Bedah Buku 'Peradaban Jawa: Dari Mataram Kuno Sampai Majapahit Akhir'

    Wednesday,25 May 2011 - 9:53
  • Globalisasi Sudah Ada di Era Peradaban Jawa Kuno

    Monday,30 May 2011 - 7:34
  • Manassa Rintis Digitalisasi Manuskrip Naskah Nusantara di Luar Negeri

    Friday,14 September 2012 - 7:11
  • UGM Dukung Pelestarian Naskah-naskah Nusantara

    Tuesday,11 September 2012 - 15:47
  • La Galigo, Sastra Epik Islamisasi Bugis

    Wednesday,06 June 2012 - 12:07

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual