• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Belajar Diplomasi Damai dari Naskah Jawa Kuno

Belajar Diplomasi Damai dari Naskah Jawa Kuno

  • 26 Desember 2018, 10:01 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3071
  • PDF Version
Belajar Diplomasi Damai dari Naskah Jawa Kuno

Bharatayuddha bukan sekadar perang antara Pandhawa dan Korawa. Bharatayuddha adalah sebuah ikhtiar mempertahankan harga diri, kekuasaan, dan penegakan dharma ksatriya serta keadilan bagi Pandhawa dan Korawa.

Demikian disampaikan Yosephin Apriastuti Rahayu, M.A. dalam diskusi Jagongan Naskah (Jangkah) Edisi 3 pada Sabtu, (22/12/2018) di Gedhong Danawara Pakualaman.

Dalam kesempatan tersebut, Dosen Bahasa dan Sastra Jawa Kuna UGM ini mengungkap diplomasi ajakan damai menjelang Perang Baharatayuddha dalam naskah Udyogaparwa Jawa Kuna yang ditulis abad ke-10 M.

“Ada proses perundingan dari kedua pihak sebelum perang di palagan Kuruksetra. Mereka saling mengirimkan duta untuk berunding dan melakukan persiapan menjelang perang, mencari sekutu sebanyak-banyaknya,” papar Dosen Bahasa dan Sastra Jawa Kuna, Prodi Sastra Jawa UGM ini.

Simbok, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa perundingan yang terjadi pada prinsipnya merupakan usaha untuk mencari jalan damai. Pandhawa ingin meminta kembali sebagian kerajaan yang menjadi hak mereka, sementara Korawa menolak permintaan itu.

Ada gejolak saat para duta menyampaikan misi dalam perundingan. Pro dan kontra yang terjadi di dalamnya menunjukkan sejauh mana dukungan para tokoh terhadap kedua pihak yang bertikai.

“Udyogaparwa menjelaskan peran empat tokoh duta yang diutus berunding, yakni Brahmana Purohita dan Krsna di pihak Pandhawa. Sementara Sanjaya dan Uluka berada di pihak Korawa. Gejolak yang dimaksud yaitu hasrat kuasa dari Korawa yang menolak ajakan damai dari Pandhawa,” ungkapnya.

Udyogaparwa, paparnya, menjelaskan peran empat tokoh duta yang diutus berunding, yakni Brahmana Purohita dan Krsna di pihak Pandhawa. Sementara Sanjaya dan Uluka berada di pihak Korawa. Gejolak yang dimaksud yaitu hasrat kuasa dari Korawa yang menolak ajakan damai dari Pandhawa.

Peran dan fungsi mereka berhubungan dengan empat tahap diplomasi dalam politik tradisional, meliputi sama (mencapai kata sepakat), dana (menyuap), bheda (menaburkan perpecahan), serta danda (kekerasan).

“Lantaran tiga tahap diplomasi, yakni sama, dana, dan bheda yang dilakukan Krsna kepada Korawa mengalami jalan buntu, satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali hak pandawa hanyalah melalui jalan perang, atau danda,” jelasnya.

Sementara itu, pendiri Komunitas Jagongan Naskah, Taufiq Hakim, menambahkan dengan membaca kembali Udyogaparwa, para kawula muda yang menghadiri diskusi maupun masyarakat pada umumnya dapat belajar tentang model diplomasi dan negosiasi yang baik.

Ada tahapan-tahapan dan pertimbangan kesejahteraan dan perdamaian yang diajarkan dalam naskah kuna seperti Udyogaparwa Jawa Kuna. Kendati berakhir dengan perang, hikmah yang dapat dipetik adalah Pandhawa sesungguhnya menginginkan jalan damai, demi kesejahteraan dunia.

Hal ini, kata Taufiq, penting di tengah kontestasi wacana di era digital yang dinilai sudah terlalu liar tanpa proses verifikasi yang akurat. Acap kali arus informasi yang deras itu membuat publik tanpa pikir panjang langsung meresponsnya.

“Akibatnya mudah marah, kemrungsung, grasa-grusu, tanpa pertemuan, tanpa perundingan, tanpa negosiasi dan saling mengerti satu sama lain,” jelasnya.

Acara bulanan ini merupakan kerja sama Komunitas Jagongan Naskah dengan Pawiyatan Macapat Kadipaten Pakulaman. Turut hadir dalam acara Penghageng Urusan Macapat Kadipaten Pakualaman, M. Ng. Citropanambang, Ketua Program Studi Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum., dan para peserta yang terdiri dari mahasiswa di DIY, Semarang, Solo, dan masyarakat sekitar. (Humas UGM/Gloria, Foto Antaranews)

Berita Terkait

  • Mahasiswa Sejarah Gelar Bedah Buku 'Peradaban Jawa: Dari Mataram Kuno Sampai Majapahit Akhir'

    Wednesday,25 May 2011 - 9:53
  • Globalisasi Sudah Ada di Era Peradaban Jawa Kuno

    Monday,30 May 2011 - 7:34
  • Manassa Rintis Digitalisasi Manuskrip Naskah Nusantara di Luar Negeri

    Friday,14 September 2012 - 7:11
  • UGM Dukung Pelestarian Naskah-naskah Nusantara

    Tuesday,11 September 2012 - 15:47
  • La Galigo, Sastra Epik Islamisasi Bugis

    Wednesday,06 June 2012 - 12:07

Rilis Berita

  • UGM Manfaatkan Lahan Tidur di Klaten Untuk Pengembangan Padi Unggul 18 May 2022
    Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klat
    Gusti
  • Tim Catur UGM Raih Prestasi di GACC ke-25 di University of Malaya 18 May 2022
    Tim Catur UGM berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam kejuaraan 25th Grand Asian Che
    Agung
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual