Publikasi atau penerbitan saat ini sudah beralih ke elektronika termasuk bidang-bidang fisika, walau fisika murni sudah banyak ditinggalkan. Namun demikian masih banyak di bidang ini yang membutuhkannya dan saat ini ada 49 jurnal fisika terkemuka, tapi bidang fisika terapan jumlahnya jauh lebih banyak. Sekitar 4.000 lembaga dari 180 negara banyak menggunakan data base bidang fisika ini.
Demikian dikemukakan Patrick Douque, Regional Manager Journal Sales & Marketing Institut of Physics Publishing, Inggris, Kamis (9/1) ketika berbicara dalam diskusi tentang “Pengembangan Perpustakaan Digital†di ruang Seminar Lantai III Gedung Perpustakaan UGM Unit I Bulaksumur. Diskusi dihadiri para pustkawan dan pengelola Perpustakaan di luar maupun di UGM.
Menurut Patrick Douque, akses dari data base jurnal ini sudah lebih dari 8 juta setiap tahun, sehingga kebutuhan dari jurnal-jurnal fisika ini menjadi tinggi.
Sedangkan menurut Kepala Kapala Perpustakaan UGM Drs. Ida Fajar Priyanto, MA apa yang dikemukakan Patrick Douque itu sangat bagus untuk pengembangan perpustakaan di Indonesia terutama yang mempunyai perpustakaan fisika dan multi disiplin, karena fisika terapan sekarang maju pesat.
“Sekarang ini ada fisika plasma, nuklir, dan masih banyak jenis yang lain dan perpustakaan fisika perlu memiliki jurnal-jurnal fisika terapan dalam bentuk elektronik iniâ€, ujar pak Ida Fajar Priyanto ketika dimintai tanggapannya tentang pengembangan perpustakaan digital di lingkungan UGM terkait dengan penawaran-penawaran Institut of Physics Publishing, Inggris tersebut.
Universitas Gadjah Mada juga sudah mulai dapat mengakses Science Direct dan base dari Elsevier yang merupakan data base tersohor dan UGM segera melanggan database ini untuk memuaskan pengguna perpustakaan I UGM. Saat ini UGM sudah melanggan data base dari EPCO, IEEE, Translaw, Proquest. Akses digital di UGM saat ini paling tinggi dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. (Humas UGM)