• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Indonesia Berpotensi Kembangkan Pangan Fungsional

Indonesia Berpotensi Kembangkan Pangan Fungsional

  • 21 Januari 2019, 08:02 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4653
  • PDF Version
Indonesia Berpotensi Kembangkan Pangan Fungsional

Potensi pangan fungsional seharusnya bisa diangkat sebagai upaya penyelesaian masalah pangan di tingkat lokal, regional, nasional dan global. Indonesia yang kaya akan pangan memiliki potensi untuk mengkaji dan mengembangkan pangan fungsional ini.

“Pangan fungsional adalah pangan baik alami maupun yang telah diformulasi mengandung komponen bioaktif yang bisa meningkatkan kerja fisiologis dan mencegah gangguan penyakit,” ujar Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, Ahli Pangan, di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Kamis (17/1) pada  Mini Simposium Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat.

Menurut Eni Harmayani, pangan memiliki dimensi yang sangat luas bagi kehidupan. Sementara pengembangan pangan fungsional dan pangan lokal ini memiliki peran yang strategis baik secara ekonomi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Mengapa pangan lokal? Karena diproduksi dan dikonsumsi setempat sehingga sesuai dengan kearifan dan budaya setempat,”papar Dekan Fakultas Teknonolgi Pertanian UGM ini.

Pembicara lain, Prof. Dr. Laksono Trisnantoro dari FKKMK UGM menyatakan ada keinginan mengembangkan pangan fungsional untuk komoditas industri. Sayang keinginan tersebut terkendala pada regulasi.

“Jika uji klinik pangan fungsional harus sama dengan uji klinik obat tentu sangat memberatkan. Akan sangat sedikit yang bisa lolos untuk masuk sebagai pangan fungsional,” katanya.

Kondisi ini, kata Laksono, menjadi keprihatinan bersama. Pemerintah (BP POM) mestinya bisa membuat regulasi yang memudahkan regulasi untuk pangan fungsional.

“Mestinya kalau ada uji klinik, uji kliniknya lebih sederhana dibanding uji klinik untuk obat-obatan. Pangan fungsional memang makanan yang memiliki efek pada kesehatan, dan sangat setuju harus ada pembuktian dengan uji klinik, tapi sekali lagi jika uji klinik itu harus seperti pada obat sangat memberatkan,” ungkapnya.

 

Prof. C. Hanny Wijaya, P3FNI, Staf Pengajar FATETA IPB, mengatakan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah terkait gaya hidup yang telah banyak berubah dibanding beberapa dekade lalu sehingga apa yang dilihat dan dihadapi sekarang ini diperlukan cara lain bagaimana permasalahan sosial yang ada bisa diatasi dengan salah satunya melalui pangan.

“Dimana makanan tidak hanya nutrisious dan delicious alias enak dan bergizi. Namun, disini kita harus pikirkan bagaimana pengganti nutrion impact kita agar sesuai dengan gaya hidup,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Efek Informasi, Studi Perilaku Adopsi Pangan Fungsional

    Tuesday,07 November 2006 - 13:26
  • Penguatan Kedaulatan Pangan dengan Pengembangan Pangan Lokal

    Tuesday,31 December 2013 - 15:08
  • UGM Dorong Pengembangan Produksi Beras Analog Fungsional di Lombok Timur

    Tuesday,15 October 2019 - 10:13
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Snack Bar dari Bahan Kerak Nasi untuk Anti Obesitas

    Saturday,18 September 2021 - 6:31
  • PSPG UGM Teliti Umbi-umbian Pengganti Tepung Gandum

    Tuesday,27 January 2015 - 11:30

Rilis Berita

  • Kominfo Dorong Anak Muda Kuasai Teknologi Digital 19 May 2022
    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate, mengundang anak muda yang me
    Gusti
  • UGM Manfaatkan Lahan Tidur di Klaten Untuk Pengembangan Padi Unggul 18 May 2022
    Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klat
    Gusti
  • Tim Catur UGM Raih Prestasi di GACC ke-25 di University of Malaya 18 May 2022
    Tim Catur UGM berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam kejuaraan 25th Grand Asian Che
    Agung
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual