Sejumlah delegasi asal Jerman yang diorganisasi oleh BMBF (Federal Ministry of Education and Research) Jerman menyambangi Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM pada Jumat (18/1) lalu. Delegasi yang berjumlah 27 orang tersebut terdiri dari perwakilan BMBF, project management agencies, dan sejumlah ahli dari berbagai bidang keilmuan yang berasal dari berbagai institusi di Jerman.
Mereka berkunjung dalam rangka Fact Finding Mission, yakni sebuah misi dengan tujuan penjajakan kerja sama dan kolaborasi riset bertema “Resource Efficiency/Circular Economy and Geo/Natural Hazards”. Kedatangan mereka disambut para peneliti dari UGM yang berasal dari berbagai keahlian.
Untuk memfasilitasi kunjungan tersebut, lokakarya diselenggarakan sesuai dengan topik yang diangkat. Para peserta lokakarya dibagi menjadi 2 klaster dengan pembahasan masing-masing Resource Efficiency/Circular Economy dan Geo/Natural Hazards sesuai dengan bidang keahliannya.
Dalam lokakarya Klaster Resourse Recovery and Circular Economy dibagi dalam dua sub-grup, yakni grup Circular Economy (Recyling) dan grup Resource Recovery. Sub-grup Recycling menyepakati topik bersama yaitu urban mine, terutama yang terkait dengan electronic waste, dan dikhususkan pada metal-nonmetal separation dan recovery of valuable metal. Ada kemungkinan topik tersebut difokuskan pada limbah baterai litium. Cakupan riset pada topik ini dimulai dari collection, dismantling hingga recovery.
Sementara sub-grup resource recovery, presentasinya diwakili oleh Geothermal Research Center dan Mineral Resource Group dari Teknik Geologi UGM. Topik yang disepakati adalah recovery of valuable metals from geothermal brine and geothermal sludge dan process improvement pada ekstraksi nikel laterit.
Sedangkan dari Klaster Natural Hazards dilaporkan ada beberapa kesamaan frekuensi dalam penentuan fokus riset. Hal itu antara lain early warning in multi-hazards, cascading disasters, tracking sources of hazards, risk communication to enhance DRR and strengthening capacity. Fokusnya ada pada gempa bumi dan aktifitas/erupsi gunung api, tsunami, land and submarine landslides and/or mount flank collapse.
Beberapa usulan topik tersebut berkaca pada bencana alam yang terjadi di Lombok, Palu, Banten, dan aktifitas Gunung Merapi. Langkah selanjutnya adalah korespondensi daring untuk pengerucutan draf kesepakatan secara tertulis.
Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, yang hadir untuk menyampaikan pidato pembukaan mengungkapkan apresiasi dan harapannya atas kunjungan tersebut. Ia berharap agar kolaborasi penelitian ini dapat berjalan dengan baik. “Semoga hasil yang terbaik bisa diraih,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)