• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Hadirkan Penerima Nobel Perdamaian Ramos Horta dalam Seminar Islam Indonesia

UGM Hadirkan Penerima Nobel Perdamaian Ramos Horta dalam Seminar Islam Indonesia

  • 24 Januari 2019, 14:51 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3236
  • PDF Version
UGM Hadirkan Penerima Nobel Perdamaian Ramos Horta dalam Seminar Islam Indonesia

Mantan Presiden Timor Leste sekaligus penerima Nobel Perdamaian tahun 1996, Ramos Horta, menjadi salah satu pembicara yang dihadirkan dalam seminar bertajuk Islam Indonesia di Pentas Global: Inspirasi Damai Nusantara untuk Dunia.

Diselenggarakan Jumat (25/1) di Balai Senat UGM, Horta akan berbicara mengenai Islam Indonesia sebagai kekuatan strategis dan damai di arena regional dan global.

“Kehadiran Ramos Horta yang merupakan salah satu penerima Nobel Perdamaian menjadi sesuatu yang penting. Kita bisa mendengar sudut pandang beliau mengenai proses demokrasi dan damai di Indonesia serta peran organisasi Islam di dalamnya,” ujar ketua Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, Muhammad Najib Azca, Selasa (24/1).

Ramos Horta mendapat anugerah Nobel Perdamaian bersama rekan senegaranya, Uskup Carlos Belo, berkat perannya dalam mewujudkan solusi yang damai serta adil terhadap konflik yang terjadi di Timor Timur. Usai menyelesaikan tugasnya sebagai presiden pada tahun 2012, Horta dipanggil oleh Sekjen PBB saat itu, Ban Ki Moon, untuk menjadi perwakilan khususnya di Guinea Bissau, di saat ia berhasil membawa negara tersebut melewati pemilu serta proses transisi kekuasaan yang damai.

Pada tahun 2014, atas permintaan Sekjen PBB ia dipilih untuk memimpin UN High Level Panel on Peace Operations yang mengawasi upaya perdamaian dan mediasi di berbagai belahan dunia. Rekam jejak Horta dalam kampanye bina damai dan nirkekerasan, menurut Najib, menjadikannya tokoh yang tepat untuk mengisahkan berbagai inspirasi damai dari Indonesia.

Seminar ini sendiri diselenggarakan merupakan bagian dari ikhtiar yang lebih besar untuk mempromosikan kontribusi dan pengalaman Islam di Indonesia dalam konteks pembangunan perdamaian dan demokrasi di kancah nasional, regional, dan internasional.

 “Diskursus tentang kekerasan sangat menonjol disematkan dengan Islam karena apa yang terjadi di negara-negara timur tengah. Di tengah potret global tersebut kita ingin memunculkan wajah lain Islam yang berkarakter demokratis, damai, dan berkeadaban,” terang Najib.

Secara spesifik dalam seminar ini diulas peran dari dua organisasi masyarakat sipil Islam terbesar di Indonesia dan bahkan dunia, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua ormas ini dinilai berperan penting dalam proses demokratisasi di Indonesia karena mengembangkan argumen-argumen keagamaan yang selaras dengan nilai-nilai demokrasi dan penguatan masyarakat sipil.

Selain itu, kedua ormas Islam ini juga aktif berkontribusi dalam proses pembangunan perdamaian (peacebuilding) di kancah regional dan internasional. Peran NU dan Muhammadiyah menurut Najib telah mendapat pengakuan hingga di tingkat internasional, hingga kemudian muncul wacana untuk menominasikan keduanya untuk hadiah Nobel Perdamaian.

“Di tengah konflik dan kekacauan yang melanda dunia terutama di negara-negara Muslim di Timur Tengah, Islam di Indonesia berjalan beriringan bersama pembangunan demokrasi dan perdamaian. Salah satu faktor utama di balik pencapaian gemilang ini adalah peranan aktif organisasi-organisasi masyarakat sipil Islam di Indonesia,” imbuh Najib yang juga terlibat dalam penelitian yang menghasilkan buku “Dua Menyemai Damai: Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dan NU dalam Perdamaian dan Demokrasi”.

Selain Ramos Horta, pembicara lain yang dihadirkan di antaranya ulama dan tokoh kebangsaan Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, KH. Yahya Cholil Staquf, Prof. Dr. Azyumardi Azra, serta Prof. Dr. Mark Woodward. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • UGM Usulkan NU dan Muhammadiyah Sebagai Kandidat Penerima Nobel Perdamaian

    Friday,25 January 2019 - 14:52
  • NU dan Muhammadiyah Berperan Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

    Friday,25 January 2019 - 16:23
  • Rivalitas Politik Menjadi Penyebab Kasus Penembakan Presiden Timor Leste

    Monday,11 February 2008 - 14:22
  • Dosen UGM Menghadiri Anugerah Nobel Perdamaian

    Thursday,16 November 2017 - 11:40
  • Peraih Nobel Perdamaian 2006 akan Memberikan Kuliah Umum di UGM

    Friday,10 August 2007 - 12:48

Rilis Berita

  • “Baik, Nanti Kita Koordinasikan..” 27 May 2022
    Ada yang menarik
    Gusti
  • Prof Ova Emilia Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027 27 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ga
    Ika
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual