Yogyakarta telah dikenal sebagai daerah penghasil sumber daya intelektual berkualitas, termasuk dalam bidang pengembangan software. Persoalannya adalah potensi ini masih kurang diberdayakan dalam kerangka pengembangan bisnis, sehingga peluang-peluang yang ada tidak dapat ditangkap dengan baik. Disisi lain, jika dilihat dari unsur-unsur penunjang terbentuknya industri software, Yogya sudah memiliki komponen yang lengkap. Yogya memiliki banyak perguruan tinggi sebagai penghasil SDM unggul. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah meluncurkan kerangka kerja e-government (disebut Digital Goverrment Services-DGS). Potensi pasar yang diyakini dapat menjadi pendorong utama tumbuhnya industri local yang sudah terbentuk. Demikian yang diungkapkan Dr. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc saat jumpa pers di Magister Teknologi Informasi, Teknik Elektro UGM.
Seperti dikatakan pak Direktur Magister Teknologi Innformasi ini, bahwa yang belum tergarap dengan baik adalah bagaimana komponen-komponen tersebut diatas dirangkai untuk membentuk sebuah system operasional. Konsep utama taman software (software park) disulkan sebagai “wadah†untuk mengimplementasikan skenario-skenario pemberdayaan yang sesuai. “Taman software adalah sebuah lingkungan pengembangan bisnis dalam bidang pengembangan software. Di dalam lingkungan ini dilakukan pembinaan dan pengautan kapasitas (inkubasi) terhadap perusahaan-perusahaan software berskala kecil/ mikro, dan disis lain dilakukan juga usaha untuk menarik peluang pasar masuk ke Yogya melalui investor dan perusahaan-perusahaan TI terkemukaâ€, ungkap pak Lukito.
Menurut dosen Teknik Elektro ini, pembentukan taman software melibatkan berbagai kepentingan dan peran dari para stakeholders. Ada pihak UKM bidang software, perguruan tinggi, industri pemacu (booster), investor dan penyandang dana, serta pemerintah daerah. Untuk itu, sebagai langkah awal, perlu dilakukan sosialisasi dan diskusi tentang ide taman software ini. Untuk mewadahinya, diselenggarakanlah acara “Seminar Sehari Pengembangan Industri Software di Yogyakarta Melalui Konsep Taman Software (Software Park) pada hari Kamis, 23 Maret 2006 di Auditorium Magister Manajemen UGM oleh Program Magister Teknologi Informasi UGM bekerjasama dengan PT. Microsoft Indonesia.
“Seminar ini menghadirkan pembuicara dari Badan Informasi Daerah DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Program Magister Teknologi Informasi UGM, dan pelaku industri kecil/mikro di bidang softwareâ€, kata pak Lukito.
Lebih lanjut pak Lukito mengemukakan, bersamaan dengan acara seminar, akan diadakan pula peluncuran program BinaISV (Bina Independent Software Vendor) di UGM. Dalam program BinalSV ini, UGM bersama-sama PT. Mocrosoft Indonesia dan beberapa perusahaan mitra akan menjalankan sebuah program link-and-match yang akan yang akan menghubungkan antara perguruan tinggi, UKM software, dan industri besar. Melalui program BinaISV, SDM dari perguruan tinggi akan dilatih dengan kurikulum yang dirancang oleh Microsoft. SDM terlatih ini kemudian dapat dimanfaatkan oleh pihak UKM software, yang akan dihubungakan dengan industri-industri besar untuk mendapatkan pekerjaab pengembangan software. “Direncanakan program BinaISV akan menjadi salah satu kegiatan di taman software. Di UGM, program BinaISV akan diselenggarakan oleh Program Magister Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknikâ€, tambah pak Lukito. (Humas UGM)