• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Pengelolaan Peresapan Buatan di Kawasan Jogja Utara Perlu Dilakukan

Pengelolaan Peresapan Buatan di Kawasan Jogja Utara Perlu Dilakukan

  • 30 Januari 2019, 11:15 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3699
Pengelolaan Peresapan Buatan di Kawasan Jogja Utara Perlu Diupayakan

Pengelolaan peresapan buatan di kawasan Yogyakarta bagian utara perlu dilakukan untuk meningkatkan cadangan air tanah.

Hal tersebut disampaikan Suhadi Purwantara dalam ujian terbuka program doktor di Fakultas Geografi UGM, Rabu (30/1) di kampus setempat.

Suhadi menjelaskan langkah tersebut perlu dilakukan mengingat laju penurunan permukaan air tanah di Yogyakarta dan sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman terus terjadi. Setiap tahun muka air tanah di Sleman mengalami penurunan sebesar 15-30 cm.

Kondisi tersebut disebabkan tingginya pemakaian air, sementara wilayah resapan air semakin berkurang. Hal itu dikarenakan alih fungsi lahan menjadi perumahan dan bangunan publik.

“Semakin luasnya pertumbuhan permukiman mengakibatkan semakin berkurangnya ruang peresapan air hujan,” jelasnya.

Melakukan penelitian di Sleman, khususnya di dataran kaki lereng Merapi sisi selatan, Suhadi menyebutkan bahwa terjadi pemekaran permukiman atau kawasan terbangun di daerah tersebut. Sementara di daerah perkotaan, daerah yang terbentang di dekat jalan lingkar utara telah menjadi lahan terbangun relatif padat.

Lahan yang memiliki potensi menjadi kawasan resapan banyak tertutup oleh bangunan yang tidak menyerap air hujan. Kawasan ini menjadi penyumbang limpasan air hujan semakin besar. Apabila kecenderungan percepatan perluasan lahan terbangun seperti yang terjadi saat ini, Suhadi mengatakan pada 10 tahun mendatang wilayah tersebut diprediksi akan mengalami perluasan lahan terbangun hingga ratusan hektar.

“Hal ini akan berakibat pada ruang peresapan air hujan yang menyebabkan berkurangya cadangan air tanah. Selain itu, bertambahnya larian air ke sungai menyebabkan sering terjadi banjir,” urai dosen FIS UNY ini.

Sementara itu, kawasan dengan lahan terbangun relatif padat seperti di sekitar jalur lingkar utara, Jalan Magelang, Kampus UII terpadu, kedalaman muka air tanahnya semakin turun. Padahal, kawasan padat penduduk tersebut sangat berpotensi menjadi daerah resapan. Oleh karena itu, Suhadi menekankan perlunya pengelolaan khusus peresapan buatan di kawasan sub-urban yang berada dekat dengan Kota Yogyakarta.

“Pada kawasan tersebut, kedalaman air tanah sangat dalam dan laju peresapan sangat tinggi sehingga patut dibangun sumur resapan buatan,” katanya.

Terkait besarnya sumur resapan yang perlu dibangun, Suhadi mengusulkan alternatif di kawasan terbangun seluas 28,3 Km²  diperlukan sumur resapan sebanyak 361.473. Namun, perhitungan tersebut tidak mencakup kawasan yang kurang potensial atau dengan muka air tanah dangkal. (Humas UGM/Ika)

 

 

 

 

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Pengelolaan Perikanan Berbasis Masyarakat di Gorontalo Utara

    Tuesday,25 November 2014 - 15:17
  • Mahasiswa UGM Pamerkan Desain Kawasan Heritage Track Yogyakarta

    Sunday,08 May 2011 - 12:12
  • Harapan Pengelolaan Hutan untuk Masa Depan

    Monday,20 August 2018 - 8:18
  • Pemda DIY Perlu Mendorong Warganya Beralih Menggunakan Trans Jogja

    Friday,21 February 2020 - 13:41
  • Sumur Resapan dan Biopori, Solusi Atasi Banjir Jakarta

    Thursday,30 September 2010 - 16:46

Rilis Berita

  • UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri 29 January 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Nusa Tengg
    Satria
  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual