Mekanisme perlindungan diri hewan kadal dengan melepas ekor disaat ada ancaman telah menarik perhatian Dra. Nyoman Puniwati Soesilo, SU staf pengajar Fakultas Biologi UGM. Dengan meneliti keunikan ekor kadal yang putus dan tumbuh kembali (regenerasi ekor) berhasil menghantarkannya meraih gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada hari Rabu (22/3) di ruang seminar Sekolah Pascasarjana UGM.
Kata Nyoman Puniwati, morfologi regenerat ekor kadal hampir sama dengan ekor asli, tetapi ekor yang baru berwarna lebih pucat dibandingkan ekor asli serta bentuk sisik berbeda. Hasil penelitiannya berkesimpulan, bahwa sumsum tulang belakang pada ekor kadal yang mengalami regenerasi berbeda dengan sumsum tulang belakang ekor asli terutama struktur sel ependima dan serabut syaraf. Selain itu, serabut syaraf yang terdapat pada sumsum tulang belakang yang mengalami regenerasi sebagian besar berasal dari sel syaraf yang terdapat pada sumsum tulang belakang ekor asli. “Pada sumsum tulang belakang ekor fase penyembuhan luka, telah ditemukan protein 39 kD dan 43 kD yang diduga sebagai salah satu faktor angiogenik dalam proses regenerasi ekorâ€, ujar Nyoman Puniwati saat mempertahankan desertasi berjudul “Analisis Regenerasi Medulla Spinalis Ekor Kadal (Mabouya Multifasciata Kuhl)â€.
Nyoman berharap hasil penelitiannya dapat digunakan sebagai informasi ilmiah tentang peranan sumsum tulang belakang ekor kadal dan mekanisme regenerasi serabut syaraf sentral khususnya sumsum tulang belakang dalam regenerasi ekor kadal, serta memberikan informasi adanya faktor angiogenik pada sumsum tulang belakang ekor kadal yang dapat dimanfaatkan sebagai pemicu atau penghambat angiogenesis dalam penyembuhan luka. “Selain itu dapat diberikan informasi bahwa peneliti telah berhasil membuat ekor bercabang pada kadal, dengan menggunakan berbagai caraâ€, tandas perempuan kelahiran Denpasar 21 Januari 1942 (Humas UGM).