• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Perbedaan Pola Dukungan Sosial dalam Masyarakat Komunal dan Non-Komunal

Perbedaan Pola Dukungan Sosial dalam Masyarakat Komunal dan Non-Komunal

  • 31 Januari 2019, 09:59 WIB
  • Oleh: Satria
  • 12455
  • PDF Version
Perbedaan Pola Dukungan Sosial dalam Masyarakat Komunal dan Non-Komunal

“Manusia tanpa interaksi sosial dapat menimbulkan masalah. Lemahnya relasi sosial dapat menyebabkan bekembangnya demensia,” ujar Yohanes Heri Widodo, Mahasiswa S3 Ilmu Psikologi UGM pada ujian terbuka untuk meraih Derajat Doktor pada Selasa (29/1) di Auditorium G-100 Fakultas Psikologi UGM.

Lebih lanjut, Heri menyatakan bahwa dukungan sosial diperlukan untuk mencegah hal tersebut. Menurutnya, konsep ini sejalan dengan pola kehidupan bertetangga masyarakat Indonesia yang terkenal komunal, terutama di area perkampungan.

Akan tetapi, dengan berjalannya waktu, Heri menyebut bahwa masalah muncul ketika relasi komunal mulai bergeser menjadi relasi non-komunal seiring dengan juga bergesernya bentuk pemukiman dari pedesaan menjadi perumahan seperti di perkotaan. Berdasarkan Clark & Milis (2011), relasi komunal lebih sehat secara psikologis dibanding relasi non-komunal atau yang bisa disebut pula relasi pertukaran sosial.

“Semakin banyaknya relasi non komunal membawa konsekuensi melemahkan interaksi dan interdepedensi kehidupan bertetangga yang berdampak negatif terhadap psikologis dan fisik bagi individu-individu di dalamnya,” sebutnya.

Heri menjelaskan bahwa pada masyarakat komunal pola dukungan sosial menjadi lebih sederhana karena tiap individu dipastikan saling mengenal, kebersamaan sangat menonjol bahkan menjadi kedekatan, serta pola relasi resiprositas muncul dan bekembang dengan lancar. Sedangkan pada masyarakat non-komunal karena tidak semua individu saling kenal pola yang sama terjadi, namun cenderung lebih kompleks dan tidak terlalu kuat.

Perbedaan ciri tersebut, menurut Heri, membuat perbedaan pula pada cara pandang kedua jenis masyarakat terhadap dukungan sosial. “Masyarakat komunal menganggap dukungan sosial sebagai bagian dari interdependensi yang memunculkan adanya jaminan dan rasa aman, sementara masyarakat non-komunal menganggapnya secara fungsional dalam konteks individual,” terangnya.

Selain itu, Heri menjabarkan bahwa kebutuhan akan rasa aman ditafsirkan secara berbeda oleh kedua jenis masyarakat. Masyarakat non-komunal mendapat rasa aman didapat dari adanya pagar rumah, sementara masyarakat komunal didapatkan dari relasi yang dibangun dengan tetangga sekitarnya.

Heri menemukan dalam penelitian Landman (2010) bahwa pembatasan yang dibuat masyarakat non-komunal semacam itu tidak hanya akan berdampak negatif terhadap pada keberlanjutan relasi dengan masyarakat di luar perumahan. Namun, hal itu juga berdampak pada mereka yang tinggal di dalamnya.

“Individu yang tidak mendapat dukungan sosial yang memadai akan meningkatkan depresi dan stres dalam dirinya. Sebaliknya, ketika mendapat dukungan sosial yang cukup, individu akan menjalani kehidupan dengan lebih positif sehingga lebih sehat tidak hanya secara psikologis, namun juga fisik,” pungkas dosen Prodi Bimbingan Konseling Universitas Sanata Dharma itu. (Humas UGM/Hakam;foto:murianews.com)

Berita Terkait

  • Kualitas Pertemanan Terbangun Saat Tak Ada Konflik

    Tuesday,06 December 2016 - 16:06
  • FTP UGM Serahkan Bantuan Kandang Domba Komunal

    Sunday,31 January 2021 - 3:57
  • Sosiolog UGM: Penegakan Hukum dan Partisipasi Masyarakat Diperlukan Untuk Lawan Covid-19

    Friday,17 April 2020 - 13:01
  • Epidemiolog UGM Paparkan Kapan Indonesia Capai Kekebalan Komunal Covid-19

    Wednesday,31 March 2021 - 20:00
  • Elite Lokal Gunakan Kekerasan Halangi Pengusutan Kasus Korupsi

    Wednesday,19 December 2012 - 7:18

Rilis Berita

  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual