• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM

Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM

  • 31 Januari 2019, 15:57 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10720
Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM
Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM
Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM
Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM
Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM
Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM

Desentralisasi di Indonesia selain bermakna pembagian kewenangan juga untuk mencegah ancaman disintegrasi. Salah satu provinsi yang menerima status desentralisasi adalah Provinsi Papua dan Papua Barat. Keduanya mendapat status desentralisasi berupa otonomi khusus melalui UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua.

Dengan mendapat Otsus Papua diharapkan kesejahteraan rakyat Papua dalam arti seluas-luasnya akan tercapai dan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia akan semakin kokoh. Otsus ini berlaku untuk semua aspek termasuk kewenangan mengatur pendidikan.

“Desentralisasi pendidikan ini dapat diartikan sebagai proses meredistribusi atau menyerahkan kewenangan, fungsi, tanggung jawab, sumber daya manusia dan atau hal-hal penting lainnya dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau pemerintah kepada badan-badan semi pemerintah maupun swasta," ujar Drs. Mohammad Uswanas, M.Si, di Sekolah Pascasarjana UGM, Kamis (31/1).

Moh Uswanas, Bupati Fakfak, mengatakan hal itu saat menempuh ujian terbuka program studi doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Sekolah Pascasarjana UGM. Dengan disertasi Studi Kebijakan Desentralisasi Pendidikan Era Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat: Kasus Kabupaten Sorong, promovendus dalam ujiannya didampingi tim promotor Dr. Agus Heruanto Hadna, M.Si dan Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si.  

Moh Uswanas menyatakan disertasi yang ia tulis merupakan hasil perenungan dari pengalaman praktis penulis sebagai putra asli  Papua yang mengalami pendidikan di masa transisi kolonial Belanda kepada NKRI. Ditambah pengalaman sebagai seorang politisi di Provinsi Papua Barat, birokrat di Kabupaten Fakfak dan selaku akademisi dengan latar belakang sarjana pendidikan.

“Pergolakan batin tentang mau kemana arah pendidikan di Tanah Papua inilah yang mendorong saya menelusuri ‘otonomi khusus’ sebagai jalan untuk menemukan konsep yang pernah ada di Tanah Papua, tentang penyelenggaraan pendidikan yang tepat dalam konteks lokal, dari periode masa Pemerintahan Belanda, Periode Transisi, sampai dengan kini," katanya.

Menurut Moh Uswanas, Otonomi Khusus bagi Papua dan Papua Barat memberi ruang yang cukup besar bagi daerah untuk menciptakan kekhasan pendidikan di Tanah Papua. Harapan besar terhadap inovasi daerah dengan memanfaatkan momentum disentralisasi asimetris harus dibuktikan melalui kinerja pendidikan, terutama pendidikan dasar.

Pendidikan, bagi Moh Uswanas, harus menjadi jalan untuk menemukan hakikat dari panggilan individu kaum terdidik. Pendidikan semacam itu merupakan pendidikan yang membangun pengertian, bukan pendidikan yang hanya menjadikan manusia-manusia statis karena pendidikan merupakan pintu antara ke masa depan. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Rektor UGM Dorong Produk Pendidikan Terdistribusi ke Masyarakat

    Wednesday,27 February 2013 - 15:41
  • Tanri Abeng Ujian Promosi Doktor di UGM

    Friday,16 July 2010 - 8:33
  • Kearifan Kultural Solusi Untuk Penyelesaian Konflik

    Wednesday,22 October 2014 - 16:58
  • Sekolah Pascasarjana UGM Gelar Pentas Wayang Kulit “Wahyu Kaprawiran”

    Friday,26 March 2010 - 11:21
  • Raih Doktor Usai Teliti Kebijakan Kolonial Belanda di Karesidenan

    Wednesday,03 October 2012 - 14:57

Rilis Berita

  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria
  • Rektor UGM: Hari Lahir Pancasila Jadi Momentum Refleksikan Nilai Luhur Pancasila 01 June 2023
    UGM melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di halaman Balairung UGM. U
    Ika
  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung
  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual