
Pemerintah DIY berencana ingin meningkatkan waktu lama tinggal wisatawan mancanegara (wisman) selama bekunjung ke destinasi wisata DIY dan sekitarnya dengan cara menambah berbagai even budaya dan seni bertaraf internasional. “Rata-rata wisman yang tinggal di DIY hanya dua hari, namun kita tidak ingin hanya numpang tidur di hotel saja tapi menghabiskan pengeluaran selama berada di sini,” kata RR Sanida. S.E.,M.Si., Kasi Pengelolaan Informasi Pariwisata, Dinas Pariwisata DIY, dalam Seminar Kepariwisataan yang bertajuk Smart Destination DIY di Pusat Studi Pariwisata UGM, Kamis (31/1).
Untuk meningkatkan waktu lama tinggal wisman di DIY ini, kata Sanida, pemerintah DIY menelurkan berbagai kebijakan srategis diantaranya pengembangan destinasi lokasi tujuan wisata, pengembangan promosi negara pasar sasaran, dan mengelola manajemen even kebudayaan dan kesenian yang bertaraf internasional. Adapun tujuh kawasan destinasi prioritas yang akan dikembangkan yakni kawasan wisata Kraton- Malioboro, kawasan daerah Candi Prambanan- Ratu Boko, kawasan wisata Lereng Merapi, kawasan karst gunungsewu, kawasan Parangtritis-Depok dan Kwaru, kawasan alam pegunungan menoreh serta kawasan desa wisata Kasongan-Tembi-Wukirsari.
Ia menyebutkan daftar urutan sepuluh besar negara yang selama ini paling banyak berkunjung ke DIY, yakni wisatawan dari Belanda, Jepang, Malaysia, Perancis, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Jerman, Cina dan Korea Selatan. Kendati begitu, pihaknya berencana memfokuskan promosi wisata ke lima negara sebagai pasar sasaran, yakni Belanda, Jepang, Perancis, Jerman dan negara di kawasan Asean. “Lima negara ini akan kita sasar,” katanya
Seperti diketahui, pemerintah pusat menargetkan tahun 2019 ini sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY dan Jateng. Dari dua provinsi tersebut, DIY diharapkan mampu menarik jumlah wisatawan asing sebanyak 30 persen, lalu kawasan wisata Borobudur 30 persen, sementara sisanya wisatwan berkunjung ke Semarang dan Solo.
Sedangkan untuk jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke DIY diketahui mengalami kenaikan. Sanida menyebutkan tahun 2017 lalu jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY sebanyak 25,9 juta orang. “ Jumlah tersebut melampaui target dari 22 juta orang,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)