
Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Erni Martani, meninggal dunia, Senin (11/2). Wanita kelahiran Yogyakarta, 64 tahun silam ini meninggalkan seorang suami, tiga orang anak dan dua orang cucu. Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian dosen dan guru besar Fakultas Pertanian ini. “Pada hari ini, sahabat kami, guru kami, pemimpin kami dan salah satu putri terbaik Universitas Gadjah Mada telah dipanggil Tuhan Yang Maha Esa,” kata Rektor dalam upacara persemayaman yang berlangsung di Balairung, Gedung Pusat UGM, Selasa (12/2).
Rektor menyebutkan almarhum merupakan salah satu Guru Besar di Fakultas Pertanian UGM. Sepanjang kariernya, almarhum memiliki komitmen pada perkembangan pendidikan dan penelitian dalam bidang mikrobiologi. “Beliau adalah salah satu ahli mikrobilogi yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Mengutip pidato pengukuhan jabatan Guru Besar almarhum pada 19 Maret 2005, Rektor mengatakan bahwa Prof Erni menyampaikan pentingnya pemanfaatan mikroba dalam bidang pertanian yang bisa digunakan sebagai pupuk dan pestisida hayati, bioremediasi dan inoculum kompos. “Pemanfaatan mikroba ini potensial mengurangi penggunaan pupuk kimia dan membersihkan lingkungan dari pencemaran,” kata Rektor.
Dalam pidato tersebut, kata Rektor, Prof Erni menekankan pemanfaatan mikroba dalam berbagai bidang sebetulnya dapat menunjang usaha pelestarian lingkungan dan mampu mengembalikan kondisi lingkungan menjadi bersih dan aman bagi kehidupan.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga mengenang Prof Erni ketika ia sama-sama mengikuti kursus bahasa Jepang di Bogor dalam rangka melanjutkan pendidikan doktor di Jepang. “Kami sama-sama belajar bahasa Jepang tahun 1986 dan sewaktu di Jepang tahun 1987 saya sering mendapat petuah dan nasihat dari beliau,” kenang Rektor.
Sepeti diketahui, dalam daftar riwayat hidup Prof. Erni Martani yang dibacakan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Jamhari, diketahui Prof Erni menyelesaikan pendidikan sarjana pertanian pada tahun 1980. Sedangkan pendidikan doktor diselesaikan tahun 1991 di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang.
Jamhari mengatakan jabatan Guru Besar didapatkan pada 1 April 2004 atau 24 tahun setelah mengabdi sebagai pengajar di Fakultas Pertanian. “Ia telah mengabdi selama 37 tahun di dunia pendidikan sebagai pengajar di Fakultas Pertanian,” kata Jamhari. (Humas UGM/Gusti Grehenson)