Dinas Perhubungan Sleman bekerja sama dengan Pusat Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) UGM selama dua hari, 13-14 Februari 2019 mengadakan uji emisi gratis. Uji emisi gratis yang berlangsung di jalan Olah Raga ini diperuntukkan untuk sivitas akademika UGM.
“Sengaja, uji emisi gas buang kendaraan bermotor kita gelar di kampus-kampus agar dapat mendukung program green campus di wilayah Kabupaten Sleman sepanjang tahun 2019,” ujar Rosalyna Setya Wardhani, S.Si.T, Kepala Seksi Keselamatan Transportasi, Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, di Kampus UGM, Rabu (13/2).
Rosalyna menjelaskan uji emisi gas buang kendaraan ini merupakan program rutin yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Sleman. Program ini digelar sebanyak 2 kali setahun dan bekerja sama dengan kampus-kampus PTN maupun PTS di Yogyakarta.
Untuk kali ini, kata Rosalyna, Dishub Sleman setiap hari menargetkan sebanyak 108 kendaraan bisa melakukan uji emisi. Selama setahun Dishub Kabupaten Sleman menargetkan 750 kendaraan bisa mengikuti uji emisi gratis.
“Untuk mobil-mobil tahun 2007 ke atas kita kenakan ambang batas Co 1,5 dan Hc 200, sedangkan kendaraan sebelum tahun 2007 Co 4,5 dan Hc 1200, ini baik untuk kendaraan berbahan bakar solar maupun bensin,” terangnya.
Rosalyna menuturkan jika ditemukan kendaraan-kendaraan yang melebihi ambang batas yang ditentukan maka Dishub Sleman akan menyarankan untuk segera melakukan perawatan. Setelah perawatan maka kendaraan-kendaraan tersebut diharapkan untuk kembali segera melakukan uji emisi ulang.
“Kalau ditemukan ada kendaraan melebihi ambang batas maka harus perawatan. Artinya, kendaraan itu selama ini mungkin ada bagian-bagian yang tidak mendapat perawatan karena dari asap knalpot terdeteksi melebihi ambang batas yang ditentukan,” tuturnya.
Rosalyna lebih jauh menuturkan uji emisi gas buang kendaraan dilakukan karena tingkat polusi udara beberapa titik di Sleman sangat tinggi. Harapannya dengan melakukan uji emisi gas buang di Kabupaten Sleman, terutama di areal kampus, bisa memenuhi ambang batas yang ditentukan.
“Ini bentuk sumbangsih dinas perhubungan ke kampus-kampus untuk mewujudkan Sleman dengan ambang batas emisi yang minimal. Dulu kemacetan itu kan di pagi dan di sore, sekarang tidak lagi, apalagi saat weekend, polusi sudah memprihatinkan,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)