• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mewujudkan Destinasi Wisata Ramah Lansia

Mewujudkan Destinasi Wisata Ramah Lansia

  • 26 Februari 2019, 14:07 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 9204
Mewujudkan Destinasi Wisata Ramah Lansia

Indonesia menjadi salah satu tujuan destinasi wisata bagi wisatawan untuk berlibur. Namun begitu, tidak semua destinasi wisata tersebut ramah terhadap pengunjung lansia. Oleh karena itu, pemerintah dan pengelola wisatawan diharapkan bisa menyediakan fasilitas bagi wisatawan dari kelompok lanjut usia.  

Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Dr. Dyah Widiyastuti, mengatakan keinginan berwisata bagi kaum lanjut usia berbeda dengan wisatawan pada umumnya. Keinginan berwisata mereka lebih condong untuk bisa berkumpul bersama dengan orang lain, baik bersama keluarga maupun teman komunitas. “Motivasi lansia untuk wisata lebih pada sosial impersonal dan motivasi fisik,” kata Dyah dalam diskusi mobilitas dan wisata lansia di ruang seminar Puspar UGM, Selasa (26/2).  

Dyah menuturkan pengunjung lansia biasanya datang bersama dengan anggota keluarga, seperti anak, menantu, dan cucu, bahkan ikut berwisata dengan para komunitas. Dari penelitiannya, ia menyebutkan ada delapan aktivitas lansia selama berwisata, yakni duduk, jalan, ngobrol, makan,  membaca,  mengasuh cucu, berfoto ria dan menikmati lingkungan. “Mereka cenderung  melakukan kegiatan pasif dengan aktifitas yang  dilakukan menyesuaikan ketersediaan fasilitas yanga da di objek wisata yang dikunjungi,” kata Dosen Fakultas Geografi UGM ini.

Berdasarkan pola wisatawan lansia di kota Yogyakarta, kata Dyah, didominasi oleh kelompok lansia dengan kondisi sosial demografi dan ekonomi yang rendah. Adapun kegiatan bepergian lansia kota Yogyakarta umumnya hanya berkunjung ke tempat wisata yang ada di sekitar rumah karena terjangkau bagi lansia. “Lansia yang berkunjung ke objek wisata biasanya datang berkelompok bukan secara individu,” ujarnya.

Dari penelitian itu, ia menyimpulkan pengunjung wisata dari kelompok lanjut usia lebih senang melakukan aktivitas yang dipusatkan pada keluarga. Oleh karena itu, ia merekomendasi sebaiknya ruang destinasi wisata menyediakan media atraksi berupa ruang terbuka, walking track, dan konektivitas dengan masa lalu. Lalu, aksesibilitas berupa tempat parkir dan dropzone, zona untuk sepeda, andong, bus, mobil, rest area dan jalur pejalan kaki yang landai dan rindang.

Selanjutnya untuk amenitas, diperlukan restoran terbuka dengan sajian makanan sehat, tempat duduk yang terlindung, toko cinderamata yang berhubungan dengan masa lalu dan tersedinya klinik terdekat. Selain itu, ada petugas yang ramah dan membantu para wisatawan lansia serta ketersediaan papan petunjuk informasi visual yang memudahkan para wisatawan.

Dalam sesi diskusi, Feriawan Agung Nugroho selalu pengurus Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta mengatakan mereka setiap tahunnya mengadakan kegiatan wisata bagi anggota balai. “Kita mengajak 130 orang lansia dengan lebih dari 50 orang pendamping. Kadang satu pendamping untuk lima orang,” katanya.

Berdasarkan pengalamannya mengajak anggota lansia piknik ke lokasi wisata, sering terhambat oleh area parkir dan dropzone yang jauh dari loket dan objek wisata sehingga para lansia harus berjalan jauh, sementara kondisi fisik mereka kurang mendukung. “Lokasi wisata yang paling mudah aksesnya, ya, ke pantai,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Feriawan, di tempat wisata ia kesulitan menemukan kamar kecil yang ramah untuk lansia, bahkan tidak ada sandaran kursi bagi lansia selama berada di objek wisata. “Sebelumnya, kita survei lokasi wisata yang landai, tidak banyak sandungan dan butuh pendopo atau rest area untuk acara kumpul tapi nyaris penyedia wisata tidak sediakan ini,” paparnya.

Deborah, salah satu penghuni panti lansia di Kota Yogyakarta, mengatakan kegiatan wisata sangat ditunggu-tunggu bagi anggota panti. “Kalau besoknya mau berangkat, malamnya kami tidak bisa tidur,” kenangnya.

Fito, pengelola penyedia paket wisata di Yogyakarta, mengaku tidak semua tempat wisata di Yogyakarta menyediakan fasilitas khusus bagi lansia. Saat mendampingi tamu dari luar negeri, ia mengaku kesulitan memilih lokasi wisata yang cocok bagi wisatawan lansia. (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

Berita Terkait

  • Menggagas Wisata Edukasi Ramah Difabel

    Wednesday,14 June 2017 - 12:53
  • Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

    Tuesday,18 May 2021 - 19:47
  • Raih Doktor Usai Teliti Tingkat Daya Saing Pariwisata Regional

    Tuesday,25 August 2015 - 11:04
  • Mahasiswa UGM Dampingi Pengembangan Desa Wisata di Rembang

    Tuesday,30 July 2019 - 12:11
  • Kepatuhan Jalankan Protokol Kesehatan Kunci Tarik Kepercayaan Wisman

    Thursday,02 July 2020 - 15:59

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual