Fakultas Biologi UGM tengah berduka. Salah satu guru besarnya, yakni Prof. Dr. Shalihuddin Djalal Tandjung M.Sc., telah berpulang pada Minggu (10/3) pagi pukul 05.40 WIB di Jogja International Hospital (JIH). Penghormatan terakhir kepada mendiang diadakan di Balairung UGM pada siang harinya, sebelum akhirnya disemayamkan di Pemakaman Sawitsari UGM.
Mendiang yang kelahiran Batusangkar 76 tahun lalu ini juga merupakan lulusan Fakultas Biologi tahun 1968. Setelah lulus, beliau memulai karier akademisnya sebagai staf pengajar di Fakultas Biologi, tepatnya mulai tahun 1970. Hal tersebut bertahan sampai sekarang hingga kepulangannya tiba.
Selama menjadi dosen, mendiang menggeluti bidang ekologi. Hal itu yang membuatnya menempuh gelar master di Indiana State University dan doktor di Fodham University dalam bidang tersebut. Ia juga aktif melakukan penelitian terkait bidang tersebut. Hasilnya adalah beberapa publikasi ilmiah serta buku. Selain itu, almarhum juga aktif menyuarakan kritik terhadap industri yang dianggapnya mengabaikan keseimbangan ekologi.
Atas jasanya dalam bidang ekologi ini, mendiang diangkat sebagai guru besar pada 1 Oktober 2001, dengan pidato pengukuhannya yang berjudul “Ekologi, Ekosistem, Lingkungan, dan Sumber Daya”. Mendiang juga pernah ditunjuk sebagai staf ahli kementrian lingkungan hidup karena sepak terjang dalam bidang ekologi tadi.
Prof. Dr. R.M. Gunawan Soemodiningrat, M.Ec., Sekretaris Dewan Guru Besar, dalam sambutannya, mengatakan semasa hidupnya mendiang dikenal sebagai orang yang aktif dan produktif baik di luar maupun dalam kampus. Prof. Gunawan menceritakan bahwa untuk penataan lingkungan UGM, mendiang pernah menyatakan penanaman pohon tidak dilakukan terpusat di satu area saja, melainkan menyebar ke seluruh kampus. Selain itu, untuk pentaan tanaman baru agar dilakukan tanpa menggusur tanaman lama sehingga bisa memperkaya keanekaragaman hayati yang sudah ada.
Kemudian, Prof. Gunawan juga mengingat bahwa mendiang juga selalu berpesan untuk melestarikan lingkungan. “Hal tersebut diwujudkan dalam kehidupan mendiang sehari-hari,” ujarnya.
Terakhir, Prof. Gunawan sebagai wakil keluarga besar UGM menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga yang telah ditinggalkan mendiang. “Semoga mendiang diberi pengampunan serta dilipatgandakan amal ibadahnya. Sementara, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan untuk sivitas UGM diharap dapat meneruskan semangat dan perjuangan mendiang,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam;foto;Vino)